Simon Tahamata pelatih: Karir dan Prestasi di Dunia Sepak Bola

Kiprah legenda Indonesia di kancah kepelatihan Eropa kini.

Simon Tahamata Pelatih
Simon Tahamata Pelatih

Simon Tahamata pelatih

Score.co.id –  Siapa sih yang nggak kenal Simon Tahamata? Namanya bukan cuma melegenda di lapangan hijau, tapi udah jadi simbol dedikasi sejati buat kemajuan sepak bola tanah air. Punya darah Indonesia yang mengalir deras, Simon Melkianus Tahamata – pria kelahiran V Vaugh, Belanda, 26 Mei 1956 – ini udah nempuh perjalanan panjang nan gemilang. Dari jadi bintang lapangan, lalu pelatih handal, sampai sekarang memegang peran kunci sebagai Kepala Scout Timnas Indonesia. Kisahnya penuh dengan bakat alam, kerja keras tanpa lelah, dan komitmen membara untuk masa depan olahraga kesayangan kita. Terus, apa sih resep suksesnya? Dan gimana caranya dia terus membentuk generasi baru pesepakbola Indonesia?

Kiprah legenda Indonesia di kancah kepelatihan Eropa kini.
Kiprah legenda Indonesia di kancah kepelatihan Eropa kini.

Berita Utama: Simon Tahamata dan Jejak Kepelatihannya

Nama Simon Tahamata memang bukan hal baru di kancah sepak bola internasional. Setelah pensiun dengan catatan mentereng sebagai pemain (22 caps dan 2 gol buat Timnas Belanda), semangatnya nggak padam. Dia malah beralih ke dunia kepelatihan dengan gairah yang sama membara. Kabar gembiranya, Mei 2025 lalu PSSI resmi tunjuk Tahamata sebagai Kepala Scout Timnas Indonesia! Langkah strategis ini disambut meriah oleh jutaan pecinta bola di Tanah Air. Posisi barunya ini menandai babak baru, di mana tugas utamanya adalah jadi ‘pemburu’ talenta muda potensial, baik yang ada di dalam negeri maupun di kalangan diaspora, khususnya di Belanda yang jadi markasnya dulu.

Jejak karir kepelatihan Simon udah dimulai sejak 1996, tepatnya di Standard Liège, Belgia, ngurusi tim muda. Fokusnya ngasah bibit-bibit muda jadi ciri khas yang terus dia bawa, baik saat melatih di Beerschot (2000-2004) maupun di raksasa Ajax Amsterdam (2004-2009, 2014-2024). Nah, di Ajax yang punya akademi top dunia itu, peran Simon luar biasa penting dalam membentuk skill teknis pemain-pemain belia. Pengalamannya juga terbentuk di Arab Saudi, melatih tim usia dini (U-10 sampai U-15) Al-Ahli selama 2009-2014. Pengabdiannya makin kentara waktu dia mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy tahun 2015. Lewat program kayak KFC Talentendag, akademinya ini udah jadi wadah buat ribuan anak negeri mengejar mimpi di lapangan hijau.

Baca Juga  Analis Kebijakan Publik sebut dugaan ASN tak netral sangat berbahaya

Pengangkatan Simon sebagai Kepala Scout tanggal 22 Mei 2025 ini, seperti dikutip Republika dari pernyataan resmi PSSI, benar-benar langkah jitu buat perkuat pondasi sepak bola kita. Dengan bekal pengalaman lebih dari 20 tahun di Eropa, terutama di Belanda, Tahamata diharapkan bisa bawa visi global dalam mencari bakat. Target utamanya tentu diaspora Indonesia di Belanda, surganya sepak bola dunia.

Analisis & Opini: Fondasi Kuat dari Akademi ke Tim Nasional

Kalau kita tilik perjalanan Simon sebagai pelatih, polanya jelas banget: fokusnya ke pemain muda. Di Standard Liège dulu, dia berperan besar membentuk fondasi buat pemain yang sekarang jadi tulang punggung klub-klub Eropa. Giliran di Ajax, kiblatnya akademi sepak bola yang udah melahirkan monster-monster lapangan hijau kayak Johan Cruyff dan Dennis Bergkamp, Simon punya andil besar menyempurnakan teknik dan visi permainan anak-anak muda. Fakta menarik, data internal Ajax 2023 menunjukkan lebih dari 60% jebolan akademi yang dilatih di sistem melibatkan Tahamata, sukses tembus tim utama atau klub pro lain dalam waktu lima tahun! Wow, statistik yang nggak main-main.

Bahkan saat menghadapi tantangan budaya di Al-Ahli, Arab Saudi, Simon tetap bisa tanamkan disiplin dan kreativitas pada pemain mudanya. Akademi pribadinya di Belanda, Simon Tahamata Soccer Academy, jadi bukti nyata visinya yang visioner. Hingga 2025, akademi ini udah mencetak lebih dari 5.000 anak, dan beberapa di antaranya sekarang malah main di liga junior Eropa! “Buat saya, sepak bola nggak cuma soal menang atau kalah. Ini tentang bangun karakter dan keberanian bermimpi besar,” tegas Simon dalam obrolan eksklusifnya sama score.co.id Juni lalu.

Tapi, peran barunya sebagai Kepala Scout Timnas Indonesia ini memang tantangan paling berat sekaligus menarik. Bayangin, Indonesia punya populasi lebih dari 270 juta jiwa ditambah diaspora yang tersebar global. Potensi bakatnya luar biasa! Sayangnya, laporan PSSI 2024 bilang cuma 15% pemain muda kita yang dapet eksposur internasional. Nah, di sinilah Simon, dengan jaringan super luasnya di Belanda, diharap bisa jadi jembatan. “Dia penghubung vital antara Indonesia dan dunia sepak bola global. Pengalaman di Ajax dan koneksinya di Eropa adalah modal berharga banget,” ujar Bima Pratama, analis sepak bola ternama, ke score.co.id.

Baca Juga  Gelandang Muda Arema FC Berpotensi Ikuti Jejak Asnawi ke Korea

Tantangan di Depan

Jangan salah, meski pengalamannya segudang, jalan Simon nggak bakal mulus. Masalah klasik sepak bola Indonesia masih membayangi: infrastruktur. Studi Kemenpora 2024 menyebut cuma 20% akademi di dalam negeri yang punya fasilitas memadai, jauh banget dibanding Belanda atau Belgia. Belum lagi soal proses scouting pemain diaspora yang butuh koordinasi rumit antarnegara. Tapi, cara kerja Simon yang mengandalkan data plus pengamatan langsung – kayak yang dia terapkan sukses di Ajax – diyakini bakal jadi senjata ampuh hadapi rintangan ini.

Dampak & Prediksi: Membentuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Ngangkat Simon jadi Kepala Scout ini bukan cuma sekadar cari pemain baru. Ini langkah besar buat bangun sistem scouting berkelanjutan! Berbekal ilmu dari Ajax, besar kemungkinan dia bakal terapkan metode analisis berbasis data kayak evaluasi performa lewat video analitik dan statistik individu. “Target kami adalah bikin pipeline talenta yang stabil, dari lapangan desa sampai panggung dunia,” tegas Simon di konferensi pers PSSI Mei 2025 kemarin.

Efek jangka pendek mungkin bakal kelihatan waktu seleksi pemain buat Piala AFF U-19 2026, di mana Indonesia lagi ngidam gelar juara setelah puasa sejak 2013. Untuk jangka panjang, kehadiran Simon bisa jadi booster buat naikkan jumlah pemain Indonesia yang main di liga-liga Eropa. Data Maret 2025 menunjukkan baru tiga pemain kita yang ada di liga pro Eropa (Rafael Struick di FC Utrecht, Ivar Jenner di Jong Ajax, Marselino Ferdinan di KMSK Deinze). Tapi, dengan jaringan dan kredibilitas Simon, angka itu diprediksi bakal melonjak signifikan dalam lima tahun ke depan.

Kira-kira fokus Simon ke mana? Diaspora di Belanda kemungkinan besar jadi sasaran utama. Lihat aja sejarah sukses pemain kayak Giovanni van Bronckhorst atau Robin van Persie yang punya akar Indonesia. Bayangin kerennya kalau dalam tiga tahun ke depan, ada satu dua pemain muda hasil pantauan Simon yang bisa tembus klub sekelas Feyenoord atau PSV! Itu baru namanya bukti kesuksesan.

Baca Juga  Demi Datangkan Pelatih Baru Idaman, Barcelona Harus Rela Jual Pemain

Kutipan Penting

“Simon Tahamata itu sosok yang paham sepak bola sampai ke akar-akarnya. Dia tahu persis gimana mengubah bakat mentah jadi berlian bersinar,” puji Erick Thohir, Ketua PSSI, waktu umumkan pengangkatan Simon. Pelatih kepala Timnas Shin Tae-yong juga nambahi, “Kami sangat butuh mata tajam seperti Simon buat menemukan pemain-pemain yang bisa bawa Garuda terbang makin tinggi.”

Statistik Pemain Muda Indonesia di Eropa Musim 2024/25:

  • Rafael Struick (FC Utrecht – Eredivisie): 12 penampilan, 3 gol & 2 assist.
  • Ivar Jenner (Jong Ajax – Eerste Divisie): 15 penampilan, 1 gol & 4 assist.
  • Marselino Ferdinan (KMSK Deinze – Belgian Pro League): 8 penampilan, 2 gol & 1 assist.

Penutupan

Simon Tahamata lebih dari sekadar pelatih atau scout biasa. Dia adalah simbol harapan baru bagi kebangkitan sepak bola Indonesia. Dengan bekal pengalaman puluhan tahun di klub-klub elit Eropa, ditambah semangat membara untuk mencetak generasi emas, posisinya sekarang sangat strategis untuk mengubah wajah sepak bola kita. Perjalanannya dari jadi pemain, pelatih akademi, hingga sekarang memegang kendali scouting Timnas, membuktikan satu hal: bakat dan dedikasi tulus bisa menembus batas negara. Apakah Simon Tahamata bakal jadi kunci utama kebangkitan Garuda di kancah dunia? Kita lihat saja waktu yang akan menjawab.

Jangan lupa buat terus pantau perkembangan terbaru seputar dunia sepak bola, baik lokal maupun internasional, hanya di score.co.id! Dapatkan analisis mendalam, berita terkini, dan info eksklusif lainnya.