Piala Raja Arab Saudi apakah diakui FIFA? Ini Jawabannya

Apakah FIFA Mengakui Piala Raja Arab Saudi? Ini Penjelasannya

Piala Raja Arab Saudi Apakah Diakui FIFA
Piala Raja Arab Saudi Apakah Diakui FIFA

Piala Raja Arab Saudi

score.co.id – Di tengah dinamika sepak bola Arab Saudi yang semakin mendunia, Piala Penjaga Dua Kota Suci (King’s Cup) kerap memantulkan pertanyaan krusial: Apakah kompetisi bergengsi ini diakui secara resmi oleh FIFA? Jawabannya tidak terletak pada sekadar “ya” atau “tidak”, melainkan pada hierarki tata kelola sepak bola global yang kompleks. Mari kita kupas bukti-bukti otentiknya.

Hierarki Legitimasi: Piramida FIFA-AFC-SAFF

Sebagai turnamen piala domestik tertua kedua di Arab Saudi setelah Piala Putra Mahkota, King’s Cup memiliki akar sejarah dan kultural yang dalam. Namun, pengakuan FIFA tidak bekerja secara langsung. Piramida otoritas sepak bola dunia berlapis sebagai berikut:

Apakah FIFA Mengakui Piala Raja Arab Saudi Ini Penjelasannya
Apakah FIFA Mengakui Piala Raja Arab Saudi Ini Penjelasannya
  • FIFA sebagai badan tertinggi mengakui enam konfederasi benua, termasuk AFC (Asian Football Confederation) untuk kawasan Asia.
  • AFC selanjutnya mengesahkan asosiasi nasional anggota, seperti Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF).
  • SAFF memiliki kewenangan mutlak menyelenggarakan kompetisi domestik, termasuk King’s Cup.

Dengan kata lain, pengakuan FIFA terhadap SAFF sebagai anggota resmi secara otomatis melegitimasi seluruh kompetisi yang dihelatnya, termasuk King’s Cup. Tidak perlu dekret khusus dari markas FIFA di Zurich-statusnya telah tersemat melalui prinsip delegasi kewenangan ini.

Bukti Nyata: Jalur Menuju Liga Champions AFC

Jika hierarki administratif masih dianggap abstrak, integrasi King’s Cup dengan kompetisi AFC memberikan bukti tak terbantahkan. Mulai musim 2024/2025, AFC merestrukturisasi turnamen klub Asia menjadi tiga level:

  1. AFC Champions League Elite (ACLE)
  2. AFC Champions League Two (ACL Two)
  3. AFC Challenge League (ACGL)
Baca Juga  PSSI Angkat Bicara Terkait Pemain Timnas Indonesia Nyoblos Pemilu 2024 di Luar Negeri

Berdasarkan peringkat tinggi Arab Saudi di mata AFC, slot untuk musim 2025/2026 dialokasikan sebagai berikut:

Prestasi Klub Saudi (2024/25) Kompetisi AFC (2025/26) Slot
Juara & Runner-up Liga Pro Saudi AFC Champions League Elite (Fase Grup) 2
Peringkat ke-3 Liga Pro Saudi AFC Champions League Elite (Babak Kualifikasi) 1
Pemenang King’s Cup AFC Champions League Two (Fase Grup) 1

Ini adalah pengakuan fungsional paling konkret!

Gelar juara King’s Cup menjadi tiket langsung ke ACL Two. Bahkan jika pemenangnya sudah lolos ke ACLE via liga, slot ACL Two dialihkan ke tim peringkat ke-4 liga. Mekanisme ini membuktikan King’s Cup bukan sekadar turnamen seremonial, melainkan komponen resmi dalam ekosistem kompetitif FIFA-AFC.

Standar Global: SAFF Menjaga Kredensial Internasional

SAFF secara konsisten memastikan King’s Cup memenuhi tolok ukur FIFA dan AFC. Contoh nyata terjadi pada September 2024, ketika SAFF menambah kuota pemain cadangan dari 9 menjadi 12 orang-langkah penyelarasan dengan regulasi AFC.

Tata kelola profesional juga terlihat dari manajemen trofi. Pada 2024, trofi King’s Cup didesain ulang setelah Al-Hilal memenangkannya untuk keempat kalinya-sesuai aturan bahwa klub berhak menyimpan trofi asli jika menjuarai empat edisi. Proses ini mencerminkan tata kelola kompetitif berstandar dunia.

“Sebagai anggota FIFA dan AFC, seluruh kompetisi resmi di bawah naungan SAFF-termasuk King’s Cup-telah terintegrasi dalam struktur sepak bola global. Slot langsung ke Liga Champions AFC untuk pemenangnya adalah bukti tak terbantahkan,” tegas Ibrahim Alkassim, Direktur Kompetisi SAFF.

Kesimpulan: Legitimasi yang Tak Perlu Dipertanyakan Lagi

Status King’s Cup sebagai turnamen resmi FIFA terjawab melalui dua pilar:

  1. Legitimasi Hierarkis (De Jure): SAFF sebagai anggota FIFA-AFC berhak menyelenggarakan kompetisi domestik yang diakui.
  2. Legitimasi Fungsional (De Facto): Gelar juara membuka pintu ke turnamen resmi AFC, yang merupakan bagian dari piramida FIFA.
Baca Juga  Pemain Bola Ukraina Terkenal dari Dulu hingga Sekarang

Pertanyaan “Apakah King’s Cup diakui FIFA?” sejatinya muncul dari miskonsepsi tentang tata kelola sepak bola. FIFA tidak perlu mengeluarkan sertifikat pengakuan khusus-integrasinya dengan sistem kompetisi global dan kepatuhan SAFF terhadap standar internasional telah menjadi validasi otomatis.

Kesimpulan

King’s Cup bukan hanya ritual sepak bola domestik, melainkan jembatan resmi menuju panggung Asia yang diakui FIFA. Dari aturan pertandingan yang mengacu pada Laws of the Game hingga slot Liga Champions AFC, setiap detailnya mencerminkan statusnya sebagai turnamen berkelas dunia. Jadi, lain kali ada yang meragukan legitimasinya, ingatlah: Trofi itu bukan sekadar perak, tapi simbol otoritas yang tersambung ke jantung sepak bola global.

Jangan lewatkan analisis eksklusif sepak bola Asia lainnya! Pantau terus perkembangan terkini hanya di score.co.id.