Urutan stadion terbesar di Indonesia
score.co.id – Tragedi Kanjuruhan tahun 2022 menjadi titik balik kritis bagi sepak bola Indonesia. Momentum kelam itu memicu revolusi infrastruktur stadion secara masif melalui kolaborasi PSSI, FIFA, dan pemerintah. Dengan anggaran Rp2,87 triliun dari APBN, 21 stadion di seluruh nusantara menjalani transformasi radikal.
Proyek ini bukan sekadar renovasi fisik, tapi upaya menyelaraskan standar keselamatan dengan ketentuan global sekaligus memulihkan kepercayaan internasional. Ambisi Indonesia sebagai tuan rumah event bergengsi-seperti kesuksesan Piala Dunia U-17 2023-menjadi pendorong utama modernisasi ini. Kini, stadion-stadion raksasa tak hanya simbol kebanggaan daerah, melainkan aset strategis diplomasi olahraga.
Peringkat Definitif 10 Stadion Terbesar 2025
Berdasarkan data terverifikasi StadiumDB per Mei 2025, berikut hierarki kapasitas stadion Indonesia. Kriteria utama mengacu pada kapasitas bersih (kursi individual), bukan ruang kosong:

- Jakarta International Stadium (JIS)
Lokasi: Jakarta UtaraKapasitas: 82.000Klub: Persija JakartaTahun: 2022
- Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
Lokasi: Jakarta PusatKapasitas: 77.193Klub: Tim Nasional IndonesiaTahun: 1962 (renovasi 2018)
- Stadion Utama Palaran
Lokasi: Samarinda, Kalimantan TimurKapasitas: 60.000Klub: -Tahun: 2008
- Stadion Gelora Bung Tomo (GBT)
Lokasi: Surabaya, Jawa TimurKapasitas: 50.000Klub: Persebaya SurabayaTahun: 2010 (renovasi 2020)
- Stadion Harapan Bangsa
Lokasi: Banda Aceh, AcehKapasitas: 45.000Klub: Persiraja Banda AcehTahun: 1997 (renovasi 2017)
- Stadion Utama Riau
Lokasi: Pekanbaru, RiauKapasitas: 43.923Klub: PSPS RiauTahun: 2012
- Stadion Lukas Enembe
Lokasi: Jayapura, PapuaKapasitas: 40.263Klub: Persipura JayapuraTahun: 2019
- Stadion Batakan
Lokasi: Balikpapan, Kalimantan TimurKapasitas: 40.000Klub: Persiba BalikpapanTahun: 2017
- Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)
Lokasi: Bandung, Jawa BaratKapasitas: 38.000Klub: Persib BandungTahun: 2013
- Stadion Kanjuruhan
Lokasi: Malang, Jawa TimurKapasitas: 38.000Klub: Arema FCTahun: 2004
Profil Ikon: Simbol Kebanggaan Daerah
Jakarta International Stadium: Mahakarya Abad 21
JIS tak sekadar unggul kapasitas (82.000 kursi), tapi juga teknologi. Atap retractable-nya menjadikannya stadion berpenutup buka-tutup terbesar kedua di dunia. Desainnya mengadopsi konsep “Stadion dalam Taman” di lahan 26,5 hektar, dilengkapi dua lapangan latihan berstandar FIFA dan 200 kursi disabilitas. Sejak 2022, JIS menjadi benteng baru Persija-menggeser dominasi SUGBK sebagai episentrum sepak bola ibu kota.
SUGBK: Saksi Bisu Sejarah Sepak Bola Nasional
Stadion legendaris ini menyimpan memori kolektif bangsa-dari laga persahabatan melawan Brasil di era Pelé hingga upacara pembukaan Asian Games 1962. Kapasitas aslinya sempat mencapai 110.000, namun renovasi 2018 menyusutkannya menjadi 77.193 kursi tunggal demi standar keamanan FIFA. Meski kini tersaingi JIS, SUGBK tetap jadi “rumah” tak tergantikan bagi Timnas Indonesia.
GBT Surabaya & Palaran: Kebanggaan di Luar Jawa
Setelah renovasi spektakuler untuk Piala Dunia U-17 2023, GBT Surabaya menjelma jadi stadion berstandar elite. Sistem drainase dan rumputnya dipuji langsung inspektur FIFA. Sementara Palaran di Samarinda-dengan kapasitas 60.000-menjadi bukti ambisi Kalimantan Timur sebagai kekuatan sepak bola baru. Sayangnya, minimnya even besar membuat pemanfaatannya belum optimal.
Tantangan Keberlanjutan Pasca-Renovasi
Investasi triliunan rupiah tak menjamin stadion bertahan prima. Kasus Stadion Utama Riau menjadi pelajaran pahit: kerusakan fasilitas dan vandalisme terjadi karena lemahnya manajemen pemeliharaan. Untuk menghindari nasib serupa, model bisnis konvensional wajib diubah.
Strategi Komersialisasi Modern
Pertama, diversifikasi pendapatan lewat hak penamaan (naming rights). Stadion seperti JIS berpotensi menarik sponsor korporasi dengan nilai ratusan miliar per tahun. Kedua, pengembangan area komersial terintegrasi-seperti mal atau hotel di sekitar stadion-sehingga aktivitas ekonomi terus hidup di luar hari pertandingan. Ketiga, tur edukatif dengan paket “Behind The Scenes” yang memungkinkan fans menyusuri ruang ganti, lorong pemain, hingga museum klub.
Proyeksi 2030: Dari Konser Internasional hingga Piala Asia
Dengan infrastruktur yang kini setara standar FIFA, Indonesia memiliki modal kuat untuk mengejar tuan rumah Piala Asia 2030. Stadion seperti JIS dan GBT sudah membuktikan kapasitasnya menyelenggarakan konser artis global-sektor yang bisa menyuntik dana pemeliharaan. Kunci keberhasilannya terletak pada sinergi pemerintah, pengelola klub, dan komunitas lokal.
Penutup: Infrastruktur Bukan Akhir, Melainkan Gerbang
Gelombang renovasi stadion adalah babak baru sejarah sepak bola Indonesia. Namun, bangunan megah hanya akan jadi “istana kosong” tanpa sistem manajemen profesional, partisipasi komunitas, dan visi komersial yang progresif.
Keberhasilan JIS sebagai multifungsi entertainment hub patut jadi acuan bagi stadion lain. Jika dikelola dengan prinsip berkelanjutan, arena-arena ini bukan hanya jadi rumah bagi suporter, tapi juga mesin penggerak ekonomi daerah.
Pantau terus perkembangan terkini dunia sepak bola Indonesia dan internasional hanya di score.co.id!












