Pemain Suriname Keturunan Indonesia
score.co.id – Bayangkan garis keturunan yang membentang melintasi samudera, menghubungkan Nusantara dengan Karibia. Di tengah panasnya persaingan sepakbola internasional, ada cerita unik tentang identitas, pilihan, dan darah yang mengalir dalam diri para pemain Suriname keturunan Indonesia. Siapa saja mereka di tahun 2025? Bagaimana ikatan sejarah memengaruhi karier mereka? Dan mengapa hanya satu nama yang tersisa dalam skuad nasional Suriname saat ini? Simak analisis eksklusif dari score.co.id.
Hubungan Historis: Jawa dan Suriname
Akar hubungan Indonesia-Suriname tertanam dalam pada masa kolonial Belanda. Antara 1890 hingga 1939, ribuan pekerja dari Jawa – terutama Jawa Tengah dan Timur – diangkut ke Suriname sebagai buruh kontrak. Mereka membawa budaya, bahasa, dan tradisi yang bertahan turun-temurun. Kini, komunitas Jawa Suriname diakui sebagai kelompok etnis resmi, dengan bahasa Jawa Suriname menjadi simbol identitas unik. Ikatan inilah yang melahirkan generasi pemain sepakbola dengan darah campuran, seperti Jaden Montnor dan keluarga Riedewald.

Terkonfirmasi di Skuad 2025: Jaden Montnor
Profil Sang Penyerang
Jaden Sean Montnor menjadi satu-satunya nama dalam skuad Suriname 2025 yang secara resmi mengakui keturunan Indonesia. Lahir di Amsterdam (24 tahun), pemain berposisi striker ini kini membela Aris Limassol di Liga Siprus. Montnor adalah produk akademi Ajax yang sempat bersinar di Eredivisie bersama Almere City sebelum pindah ke Timur Tengah.
Karier Internasional dan Prestasi
Hingga Juni 2025, Montnor telah mengoleksi 10 caps dan 3 gol untuk Suriname. Ia menjadi pilar penting dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, sekaligus anggota inti skuad Piala Emas CONCACAF 2025. Golnya melawan Nikaragua pada Maret lalu menjadi kunci kemenangan Suriname di babak penyisihan.
Mimpi Indonesia yang Tak Tersampaikan
Di balik kesetiaannya pada Suriname, tersimpan kisah pilu. Montnor pernah menyatakan hasrat kuat membela Garuda. Sayangnya, aturan FIFA tentang kedekatan garis keturunan menghalanginya. “Saya hanya punya kakek dari pihak ibu yang lahir di Indonesia. Itu tidak cukup untuk memenuhi syarat,” ujarnya dalam wawancara eksklusif 2024. Setelah debut kompetitifnya untuk Suriname, pintu menuju Timnas Indonesia pun tertutup permanen.
Pemain Terkenal di Luar Skuad 2025
Ian Maatsen: Bintang yang Memilih Oranye
Pemain Aston Villa berusia 23 tahun ini sering disebut sebagai “aset hilang” Indonesia. Lahir dari ibu Jawa dan ayah Suriname, Maatsen sebenarnya memenuhi syarat untuk kedua negara. Namun, debut kompetitifnya untuk Belanda melawan Skotlandia (Maret 2025) mengubur semua harapan. “Saya lahir dan besar di Belanda. Ini adalah panggilan hati,” tegasnya.
Jairo Riedewald: Proses Naturalisasi yang Rumit
Bek Royal Antwerp ini jadi buah bibir di Jakarta. Dengan darah Manado dari nenek dan kakek Suriname, ia memiliki tiga caps non-kompetitif untuk Belanda (2015-2017). Perubahan aturan FIFA 2020 membuka peluangnya untuk alih kewarganegaraan. PSSI dikabarkan sedang memperjuangkan naturalisasinya, meski prosesnya disebut “sangat kompleks” oleh sumber internal. Yang menarik, Riedewald disebut lebih memilih Indonesia daripada Suriname.
Kenzo Riedewald: Masa Depan yang Masih Terbuka
Adik Jairo ini adalah bintang masa depan AZ Alkmaar U-19. Ia sudah membela Suriname U-17 di kejuaraan CONCACAF 2023. Kenzo belum menentukan loyalitas seniornya. “Dia masih mengamati peta politik sepakbola,” ungkap pelatihnya di Belanda.
Analisis Kompetisi Rekrutmen
Perebutan Talenta Diaspora
PSSI dan Federasi Sepak Bola Suriname (SVB) terlibat persaingan halus memperebutkan pemain keturunan. Keduanya mengandalkan ikatan historis dengan Belanda untuk menggaet talenta. Kasus Riedewald menjadi bukti nyata: Indonesia menawarkan proyeksi karier besar di Asia, sementara Suriname menjanjikan status bintang di CONCACAF.
Dampak bagi Sepakbola Indonesia
Kehilangan Montnor adalah pelajaran berharga. “Kita kalah cepat dalam birokrasi kelayakan,” kata pengamat sepakbola diaspora, Andi Wijaya. Sementara itu, upaya merekrut Jairo Riedewald menunjukkan strategi baru PSSI: fokus pada pemain dengan kualitas Eropa meski prosesnya panjang.
Tabel: Status Pemain Kunci Berdarah Indonesia-Suriname (2025)
| Pemain | Klub | Keturunan | Status Timnas | Catatan Penting |
|---|---|---|---|---|
| Jaden Montnor | Aris Limassol | Jawa | Suriname (Aktif) | Tidak bisa beralih ke Indonesia |
| Ian Maatsen | Aston Villa | Jawa | Belanda (Aktif) | Debut kompetitif Maret 2025 |
| Jairo Riedewald | Royal Antwerp | Manado | – | Proses naturalisasi PSSI berjalan |
| Kenzo Riedewald | AZ Alkmaar U-19 | Manado | Suriname U-17 | Loyalitas senior belum pasti |
Penutup: Identitas di Atas Lapangan Hijau
Kisah Montnor, Maatsen, dan Riedewald membuktikan bahwa warisan darah hanyalah awal. Di atas segalanya, ada pilihan pribadi, aturan FIFA yang rigid, dan strategi federasi. Suriname mungkin “memenangkan” Montnor, tapi Indonesia berpeluang besar dengan Riedewald. Di balik semua ini, tersirat pesan: sepakbola modern adalah pertarungan identitas sejati – bukan sekadar garis keturunan.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru seputar naturalisasi dan diaspora sepakbola Indonesia! Pantau terus berita eksklusif hanya di score.co.id – sumber andalan Anda selama dua dekade.












