Berapa laga kandang Chelsea kalah 2004-2005?
SCORE.CO.ID – Sejumlah pertanyaan yang muncul untuk penggemar The Blues. Tapi nyatanya di era Jose Mourinho ini Chelsea alami musim terbaik di tahun 2004-2005 dengan 0 kali kekalahan, dan beberapa history yang membuat Liga Inggris terkejut disini.
Kala itu, José Mourinho mendapat julukan ikoniknya, yaitu ‘The Special One’, saat pertama kali melatih Chelsea, dan memang pantas demikian. Mourinho membawa kejayaan kembali ke Chelsea, saat ia dan The Blues menciptakan warisan yang tak terlupakan bersama di musim tersebut.
Kemenangan Chelsea Tahun 2004-2005
Bahkan jumlah kemenangan Chelsea musim 2004-2005 sebanyak hampir 25 kali pertandingan beruntun dalam 34 match fixture.
Chelsea juga memenangkan gelar Liga Premier untuk pertama kalinya dalam 50 tahun pada musim itu dengan memecahkan rekor 95 poin.
Tapi jangan lupa semua rekor ini punya sejarah dan history mengapa José Mourinho bisa melakukannya?
Mari Kita Bahas
Akhir Juni tahun 2003, adalah dimulainya era baru bagi Chelsea era Abramovich. Claudio Ranieri adalah manajer pertama yang bekerja di bawah Roman Abramovich, dan pelatih asal Italia itu telah menjadi manajer sejak tahun 2000. Di akhir musim 2004, meskipun Chelsea menjadi runner-up di belakang Arsenal yang ‘tak terkalahkan’ dan mencapai semifinal Liga Champions UEFA, klub tersebut memecat Ranieri.
Sosok yang dipanggil untuk menggantikan Ranieri adalah José Mourinho . Saat itu, usianya baru 41 tahun, tetapi ia telah memenangi Liga Champions, Piala UEFA, dan gelar liga domestik di tanah kelahirannya. Ia adalah manajer yang menjanjikan saat itu.
Musim 2004-2005, José Mourinho datang dengan membawa masa depan yang bagus di The Blues. Momen ini juga tidak segan-segan mengeluarkan biaya besar. Abrahamovic harus merekrut delapan pemain pada bursa transfer musim panas, dan yang paling menonjol adalah perekrutan lima pemain yang biayanya masing-masing melebihi £10 juta – jumlah yang besar pada saat itu.
Kelima pemain utama tersebut termasuk striker Pantai Gading yang produktif Didier Drogba dari Marseille dan bek tangguh Ricardo Carvalho dari klub Mourinho sebelumnya, dari FC Porto. Selain itu, bek asal Portugal Paulo Ferreira juga bergabung, yang juga pindah dari Porto ke Stamford Bridge. Anehnya, Petr Čech bukan salah satu pemain mahal yang direkrut.
Taktik 4-3-3 yang Mematikan
Jangan lupa rekor diatas karena taktik 4-3-3 José Mourinho yang begitu kental.
Skuad yang dirombak Mourinho dan Chelsea langsung membuktikan kehebatan mereka. Dengan diperkenalkannya formasi 4-3-3 dari formasi berlian 4-4-2, Chelsea terus mencatatkan musim 2004-2005 yang memecahkan rekor dan tak terlupakan.
Dalam formasi 4-3-3 Mourinho, Chelsea memiliki formasi bertahan yang kuat yang dipimpin oleh Claude Makelele, yang memberikan fondasi yang kokoh bagi pendekatan taktis tim.
Dengan John Terry dan Ricardo Carvalho membentuk kemitraan pertahanan tengah yang sulit ditembus, Čech menjaga gawang dengan sangat baik. Hal ini menghasilkan salah satu formasi tersulit dalam sejarah sepak bola Inggris.
Dari formasi itulah mengapa Frank Lampard dikenal di dunia. Ya, dia berkembang pesat dalam peran box-to-box yang sedikit lebih maju dalam formasi 4-3-3.
Dengan kebebasan lini tengah yang lebih besar untuk mengekspresikan naluri menyerangnya, Lampard menjadi sosok penting bagi Chelsea. Gelandang tersebut mencetak total 13 gol sekaligus memimpin Liga Primer dalam hal assist dengan 18 assist. Ia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dominasi Chelsea di lini tengah dan keberhasilan mereka secara keseluruhan dalam mengamankan gelar Liga Primer.
Pada musim yang sama, Mourinho mengangkat lebih banyak trofi. Selain gelar Liga Primer, Piala Liga Inggris dan FA Community Shield juga menjadi miliknya di akhir musim pertamanya di Stamford Bridge musim 2004-2005.












