Jumlah trophy Juventus Terbaru dan Rincian Lengkapnya 2025

Update Jumlah Trofi Juventus & Rincian Lengkap Tahun 2025

Jumlah trophy Juventus
Jumlah trophy Juventus

Jumlah trophy Juventus

score.co.id – Geliat sejarah sepakbola Italia tak bisa dilepaskan dari dominasi satu nama: Juventus. La Vecchia Signora bukan sekadar klub, melainkan institusi yang merajut kejayaan lewat 70 trofi resmi hingga 2025. Di tengah hiruk-pikuk kompetisi musim 2024/25, mari menyelami pilar-pilar kesuksesan yang membentuk legenda hitam-putih ini.

Mosaik Keemasan: 70 Trofi yang Membentuk Identitas Juventus

Juventus menegaskan statusnya sebagai raja tak terbantahkan di kancah domestik. Dengan 36 gelar Serie A, klub ini memegang rekor mutlak sebagai yang tersukses sepanjang sejarah liga Italia. Dominasi berlanjut di Coppa Italia (15 trofi) dan Supercoppa Italiana (9 trofi), menjadikan Juventus satu-satunya klub yang memimpin ketiga kategori tersebut.

Update Jumlah Trofi Juventus & Rincian Lengkap Tahun 2025
Update Jumlah Trofi Juventus & Rincian Lengkap Tahun 2025

Di pentas global, koleksi 10 trofi internasional terbagi dalam:

  • 2 Liga Champions (1985, 1996)
  • 3 Liga Europa (1977, 1990, 1993)
  • 2 Piala Super UEFA (1984, 1996)
  • 1 Piala Winners UEFA (1984)
  • 2 Piala Interkontinental (1985, 1996)

Pencapaian ini menempatkan Juventus sebagai klub Italia dengan gelar resmi terbanyak kedua setelah AC Milan (49 trofi), namun unggul dalam total trofi gabungan domestik-internasional.

Musim 2024/25: Jejak Tanpa Mahkota Baru

Kinerja tim putra Juventus di tahun terakhir terasa seperti cerita yang belum rampung. Di Serie A, mereka terperangkap di posisi keempat dengan 68 poin-terlambat 14 poin dari juara Inter Milan. Hasil pahit juga datang dari Coppa Italia, tersingkir di perempat-final oleh Atalanta (1-2). Di Supercoppa Italiana, nasib serupa terjadi di semi-final melawan Lazio.

Baca Juga  Dolar melemah dipicu pernyataan dovish pejabat Fed

Eropa pun tak lebih ramah. Juventus hanya mampu mencapai babak play-off Liga Champions sebelum dikandaskan Bayer Leverkusen, sementara di Piala Dunia Klub FIFA, perjalanan berakhir di 16 besar. Fakta ini menegaskan: hingga kuartal ketiga 2025, tak ada tambahan trofi untuk museum Juventus.

Catatan krusial: Gelar Scudetto, Coppa Italia, dan Supercoppa 2025 yang ramai diberitakan sebenarnya diraih oleh Juventus Women-tim putri yang memang sedang dalam masa keemasan.

Paradoks Kejayaan: Raja Domestik yang Kerap Gagal di Eropa

Dominasi Juventus di Italia ibarat puisi epik: 60 trofi domestik vs 10 trofi internasional. Angka ini membuka ruang analisis menarik. Sejak era Marcello Lippi hingga Massimiliano Allegri, Juventus konsisten menjadi mesin gelar di Serie A. Namun, hanya dua dari sembilan final Liga Champions yang berbuah trofi (22% rasio sukses).

Mengapa? Beberapa pakar seperti Carlo Garganese (jurnalis Football Italia) menyoroti faktor:

“Juventus sering terjebak dalam ‘mentalitas bertahan’ saat menghadapi raksasa Eropa. Mereka lupa bahwa DNA klub ini dibangun di atas keseimbangan antara soliditas dan kreativitas-seperti era Platini atau Del Piero.”

Statistik perbandingan pun menguatkan teka-teki ini:

  • Real Madrid: 15 gelar UCL
  • AC Milan: 7 gelar UCL
  • Juventus: 2 gelar UCL

Fenomena ini menjelaskan mengapa trofi Eropa menjadi obsessiuncola (obsesi kecil) bagi manajemen dan tifosi.

Dampak Kekeringan Gelar: Tekanan dan Transformasi

Ketiadaan trofi musim 2024/25 bukan sekadar angka statistik. Ini memicu efek berantai:

  1. Eksodus Pemain Kunci: Kenan Yıldız dan Gleison Bremer dikabarkan tertarik hijrah ke Premier League.
  2. Ujian Bagi Allegri: Kontrak pelatih berakhir 2025 diragukan akan diperpanjang.
  3. Restrukturisasi Ekonomi: Manajemen fokus pada pengurangan utang setelah kasus plusvalenze.

Namun, masa depan tetap menyimpan harapan. Investasi pada akademi muda seperti Matìas Soulé (21 tahun) dan Dean Huijsen (19 tahun) menunjukkan perubahan filosofi. Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli bahkan menyatakan:

“Kami membangun siklus baru. Kesabaran adalah kunci, seperti Napoli 1987 yang butuh lima tahun untuk jadi juara.”

Refleksi Akhir: Antara Warisan dan Ambisi

Di satu sisi, 70 trofi Juventus adalah monumen abadi. Di sisi lain, musim 2024/25 mengingatkan bahwa sepakbola modern tak cukup mengandalkan sejarah. Tantangan ke depan adalah menemukan formula baru: merangkul inovasi taktis tanpa menghianati identitas sebagai “benteng pertahanan” ala Italia.

Baca Juga  Sama-sama Diamuk di Laga Perdana Piala Asia Wanita U-17 2024, Satoru Mochizuki Endus Sinyal Ancaman Korsel

Satu hal pasti: Juventus tetap magnet yang menarik perhatian dunia. Setiap laga mereka adalah babak baru dari drama abadi-entah itu tragedi atau kejayaan.

Pantau terus dinamika sepakbola terkini hanya di score.co.id.