Statistik Timnas Tiongkok Vs Jepang: Analisis Lengkap 2025

Head to Head, Skor & Riwayat Pertemuan Kedua Tim Raksasa

statistik timnas tiongkok vs jepang
statistik timnas tiongkok vs jepang

Statistik Timnas Tiongkok Vs Jepang

score.co.id – Rivalitas Timnas Tiongkok dan Jepang bukan sekadar duel sepak bola biasa. Ini adalah benturan kebanggaan nasional, filosofi pengembangan olahraga, dan cerminan ambisi geopolitik Asia Timur. Namun, memasuki 2025, peta kekuatan telah bergeser secara dramatis. Dominasi Jepang yang kian mengeras memaksa kita bertanya: Bagaimana rivalitas seimbang selama puluhan tahun berubah menjadi cerita satu arah? Artikel eksklusif score.co.id ini membedah statistik terkini, mengungkap akar krisis sepak bola Tiongkok, dan memproyeksikan masa depan pertarungan paling sengit di Asia.

Rekam Jejak Sejarah: Ketika Roda Keberuntungan Berbalik Arah

Pertemuan pertama kedua tim pada 1917 justru dimenangkan Tiongkok dengan skor telak 5-0. Selama paruh awal abad ke-20, “Naga Merah” kerap unggul dalam duel fisik dan strategi langsung. Namun, lanskap berubah drastis pasca-1990-an. Dari 44 pertemuan resmi, Jepang kini memimpin 20 kemenangan berbanding 15 milik Tiongkok, dengan 9 sisanya berimbang.

Head to Head, Skor & Riwayat Pertemuan Kedua Tim Raksasa
Head to Head, Skor & Riwayat Pertemuan Kedua Tim Raksasa

Perbedaan filosofi menjadi katalis utama pergeseran ini. Jepang memilih pendekatan bottom-up revolusioner: membangun akademi sepak bola berbasis teknik, menyelaraskan kurikulum dari U-12 hingga timnas, dan mengekspor pemain ke liga Eropa sebagai prioritas nasional. Hasilnya? Generasi seperti Kaoru Mitoma (Brighton) dan Takefusa Kubo (Real Sociedad) menjadi produk sistem yang terukur.

Baca Juga  Ranking FIFA Indonesia Tertinggi 1998: Sejarah Puncak

Sementara Tiongkok terjebak dalam siklus solusi instan: menggelontorkan dana besar untuk membeli bintang asing di Chinese Super League (CSL), program naturalisasi pemain Brazil seperti Elkeson, dan mengabaikan pembinaan usia dini. Meski sempat menembus peringkat 65 FIFA (2017), strategi ini gagal menciptakan kedalaman skuad.

Analisis Pertandingan Terkini: Krisis yang Menganga Lebar

Tahun 2024-2025 menjadi bukti nyata jurang kualitas antara kedua tim. Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jepang menghancurkan Tiongkok 7-0 di Saitama (5 September 2024)-kekalahan terburuk sepanjarah sejarah duel kedua tim. Empat gol tercipta dalam 25 menit pertama, mengekspos kerapuhan mental lini belakang Tiongkok.

Pertemuan balik di Xiamen (19 November 2024) sedikit lebih “sopan” dengan skor 3-1 untuk Jepang. Namun, statistik menunjukkan ketimpangan serius: Jepang menembak 18 kali (9 on-target) berbanding 7 (2 on-target) milik Tiongkok.

Dominasi berlanjut di Piala EAFF 2025. Pada 12 Juli 2025, Jepang-yang memainkan tim cadangan-tetap menang 2-0 tanpa kesulitan berarti. Catatan mengerikan: Dalam 6 pertemuan terakhir, Tiongkok gagal menang sekali pun (5 kalah, 1 imbang).

Tabel 1.1: Head-to-Head Tiongkok vs. Jepang (5 Pertemuan Terakhir per Juli 2025)

Tanggal Kompetisi Tuan Rumah Skor
12 Juli 2025 Piala EAFF E-1 Jepang 2 – 0
19 November 2024 Kualifikasi Piala Dunia Tiongkok 1 – 3
5 September 2024 Kualifikasi Piala Dunia Jepang 7 – 0
24 Juli 2022 Piala EAFF Jepang 0 – 0
27 Januari 2022 Kualifikasi Piala Dunia Jepang 2 – 0

Anatomi Kekalahan: Ketika Sistem Mengalahkan Individu

Kekalahan 0-7 bukan sekadar angka. Itu adalah pembedahan klinis atas krisis multidimensi:

  1. Pertahanan Kacau: Bek tengah Tiongkok kerap kehilangan posisi saat menghadapi pergerakan silang pemain Jepang. Dalam laga EAFF 2025, 80% serangan Jepang berasal dari sayap-area yang diabaikan pelindung Tiongkok.
  2. Transisi Mematikan: Jepang mencetak 4 gol dari serangan balik cepat (<10 detik) dalam dua laga terakhir. Tiongkok? Nol.
  3. Efisiensi Final Third: Striker Zhang Yuning gagal dalam 3 peluang satu-lawan-satu melawan Jepang tahun ini. Akurasi tembakan Tiongkok hanya 20% di Piala EAFF.
Baca Juga  Skuad Timnas Indonesia Senior dan Update Pemain untuk 2025

Pelatih interim Dejan Djurdjevic mengakui masalah fundamental: “EAFF 2025 adalah awal dari proses pembangunan ulang. Kesalahan kami hari ini mirip dengan yang bisa dilakukan Real Madrid.” Namun, pernyataan ini justru dianggap sebagai pengakuan ketidakberdayaan.

Perang Taktik: Identitas vs. Kebingungan

Di bawah Hajime Moriyasu, Jepang bermain dengan DNA taktis yang konsisten:

  • Formasi Fleksibel: Beralih mulus antara 4-3-3 dan 4-4-2.
  • Pressing Terstruktur: Memenangkan 60% duel di sepertiga lapangan lawan.
  • Rotasi Cerdas: Di EAFF 2025, Moriyasu memainkan 22 pemain berbeda dalam dua laga-bukti kedalaman skuad.

Sebaliknya, Tiongkok di bawah Djurdjevic tampak kehilangan kompas:

  • Formasi 4-4-2 sering berubah jadi 6-3-1 saat bertahan, memutus koneksi lini tengah.
  • Akurasi umpan di area final third hanya 68% (vs. Jepang 85.1%).
  • Ketergantungan berlebihan pada Wu Lei (33 tahun) yang sudah melewati masa puncak.

Tabel 1.2: Perbandingan Statistik Kunci (Piala EAFF E-1 2025)

Statistik Jepang Tiongkok
Penguasaan Bola 65% 35%
Total Tembakan 17 8
Tembakan Tepat Sasaran 7 3
Pelanggaran 11 15

Proyeksi Masa Depan: Titik Balik atau Jurang Semakin Dalam?

Masa depan rivalitas ini tergantung pada langkah radikal Tiongkok:

  1. Revolusi Akademi: Menutup 80% “sepak bola instan” berbasis naturalisasi dan fokus pada akademi usia dini berbasis teknik.
  2. Ekspor Pemain: Hanya 4 pemain Tiongkok di liga Eropa 2025 (vs. 28 milik Jepang). Pemerintah didesak subsidi transfer pemain muda ke Eropa.
  3. Stabilitas Pelatih: Tiongkok ganti 5 pelatih dalam 4 tahun terakhir-Jepang hanya 1 (Moriyasu sejak 2018).

Sementara Jepang terus melesat dengan target baru: Semifinal Piala Dunia 2026. Mereka sudah mengalahkan tim Eropa seperti Jerman dan Spanyol dalam uji coba 2024.

Titik Nadir atau Momentum Kebangkitan?

Rivalitas Tiongkok vs. Jepang kini lebih mirip cerita guru dan murid yang gagal. Dominasi Jepang adalah buah kesabaran 30 tahun membangun sistem. Tiongkok? Terjebak dalam lingkaran solusi cepat dan politik sepak bola. Kekalahan 0-7 harus jadi wake-up call: tanpa revolusi total dari akar rumput, jurang ini akan menjadi abadi.

Baca Juga  Pertahanan Timnas Indonesia untuk R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siap Hadapi Laga Krusial!

Pantau terus perkembangan terkini rivalitas Asia paling panas hanya di score.co.id-sumber berita sepakbola terpercaya .