Juara K-League 1 terbanyak, Siapa Mendominasi? Cek!

Daftar Klub Tersukses dan Persaingan Sepanjang Masa.

Juara K-League 1 terbanyak
Juara K-League 1 terbanyak

Juara K-League 1 Terbanyak

score.co.id – Di jantung denyut nadi sepakbola Asia, K-League 1 berdiri sebagai pentas drama persaingan sengit. Siapa penguasa sejati yang mengukir namanya dengan tinta emas? Dari dinasti-dinasti legendaris hingga kebangkitan kekuatan baru, persaingan di liga teratas Korea Selatan ini adalah cerita tentang ambisi, kejatuhan, dan keabadian. Mari selami jejak langkah klub-klub yang tak hanya memenangi trofi, tapi juga membentuk identitas sepakbola negeri ginseng.

Puncak Klasemen Abadi: Jeonbuk, Sang Raja Tak Terbantahkan

Ketika obrolan beralih ke supremasi di K-League 1, satu nama melambung tinggi: Jeonbuk Hyundai Motors. Dengan koleksi sembilan gelar juara, mereka bukan sekadar pemenang-mereka adalah institusi. Gelar pertama mereka pada 2009 menjadi pembuka bagi era keemasan yang belum pernah disaksikan liga ini. Namun, jalan menuju tahta tak pernah linear. Sebelum hijau Jeonbuk membanjiri panggung, peta kekuasaan diwarnai oleh raksasa-raksasa lain yang sama ikoniknya.

Daftar Klub Tersukses dan Persaingan Sepanjang Masa.
Daftar Klub Tersukses dan Persaingan Sepanjang Masa.

*Data Klasemen Juara K-League 1 (Per Juli 2025):*

Peringkat Klub Jumlah Gelar Tahun Juara
1 Jeonbuk Hyundai Motors 9 2009, 2011, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021
2 Seongnam FC 7 1993, 1994, 1995, 2001, 2002, 2003, 2006
3 FC Seoul 6 1985, 1990, 2000, 2010, 2012, 2016
4 Ulsan HD 5 1996, 2005, 2022, 2023, 2024
5 Pohang Steelers 5 1986, 1988, 1992, 2007, 2013

Fakta krusial: Jeonbuk memegang rekor lima gelar beruntun (2017-2021)-sebuah prestasi yang mengubah definisi “dominasi” di Korea Selatan. Tapi mahkota itu kini bergeser, dan rival abadinya, Ulsan HD, sedang menulis babak baru.

Analisis Era Dominasi: Tiga Dinasti Besar K-League

Sejarah K-League adalah simfoni peralihan kekuasaan. Setiap dekade melahirkan penguasa baru, masing-masing dengan ciri khasnya.

Baca Juga  KPK: Kasus korupsi truk di Basarnas tidak terkait kasus eks Kabasarnas

Era Keemasan Seongnam FC: Raksasa yang Mengawali Tradisi

Sebelum nama “Seongnam FC” dikenal, ada Ilhwa Chunma-sebuah kekuatan yang menggetarkan tahun 90-an. Mereka menciptakan two three-peats (tiga gelar beruntun dua kali) yang hingga kini jadi standar emas:

  • 1993-1995: Masa kejayaan pertama dengan skuad penuh bintang lokal.
  • 2001-2003: Kebangkitan kedua dengan taktik ofensif mematikan.

Mengapa mereka istimewa? Seongnam membuktikan bahwa stabilisasi manajemen dan rekrutmen berbasis akademi bisa menciptakan dinasti. Tujuh gelar mereka tersebar dalam dua fase, menunjukkan kemampuan beradaptasi melewati zaman.

Dinasti Hijau Jeonbuk: Mesin Perang Modern yang Mengubah Segalanya

Kebangkitan Jeonbuk adalah kisah transformasi spektakuler. Di bawah Choi Kang-hee (2005-2018), klub ini menjadi laboratorium taktik sekaligus kekuatan finansial. Investasi Hyundai Motors memungkinkan mereka merekrut pemain asing berkualitas seperti Lee Dong-gook (legenda lokal) dan Eninho (magician Brasil).

Puncak Kejayaan (2017-2021):

  • Lima gelar beruntun dengan pertahanan terkokoh di Asia.
  • Kombinasi pressing tinggi dan serangan balik mematikan.

Titik Balik Dramatis:

  • 2022: Gelar direbut Ulsan di menmen terakhir.
  • 2023: Finis ke-4-kekalahan terburuk dalam 12 tahun.
  • 2024: Nyaris terdegradasi! Bertahan lewat play-off setelah finis ke-10.

Respons? Jeonbuk menunjuk Gus Poyet-manajer asal Uruguay-pada Desember 2024. Misinya jelas: membangun ulang “mesin juara” yang rusak. Tantangannya berat: regenerasi pemain dan persaingan transfer yang kini didominasi Ulsan.

Kutipan Menarik dari Choi Kang-hee (2023):”Dominasi itu seperti istana pasir. Butuh kerja keras membangunnya, tapi satu gelombang bisa mengikis dasar. Jeonbuk harus menemukan jiwa kompetisi yang hilang.”

FC Seoul dan Ulsan HD: Penjaga Tradisi vs Penguasa BaruFC Seoul

adalah penjaga konsistensi. Enam gelar mereka tersebar dari era 80-an hingga 2016, membuktikan kemampuan bangkit setelah masa sulit. Mereka mungkin tak pernah mendominasi panjang seperti Jeonbuk, tapi selalu jadi ancaman di saat krusial.

Baca Juga  Kylian Mbappe Ditekel Horor sampai Pergelangan Kaki Terlipat Jelang Liga Champions, Real Madrid Ikut Deg-degan

Ulsan HD: Fokus kini beralih ke raksasa biru ini. Setelah bertahun jadi “runner-up abadi” di bawah bayang Jeonbuk (mis: juara Piala AFC 2020, tapi gagal di liga), mereka merancang kebangkitan sistematis:

  • 2022: Gelar pertama setelah 17 tahun!
  • 2023-2024: Tiga gelar beruntun-mencetak rekor poin liga (78) pada 2024.
  • Strategi: Kombinasi pemain muda lokal (Lee Kang-in generasi baru) dan pemain asing presisi seperti Martin Adam (pencetak gol terbanyak 2024).

Kunci Sukses Ulsan:

  • Sistem skouting terbaik di Asia Tenggara.
  • Pelatih Hong Myung-bo yang visioner.

Penutup: Siklus Kekuasaan yang Tak Pernah Berakhir

Dominasi di K-League 1 adalah siklus abadi. Seongnam membuktikan keabadian melalui dua era, Jeonbuk menciptakan standar baru dengan lima gelar beruntun, dan kini Ulsan HD sedang menulis sejarahnya sendiri. Tapi satu hal pasti: tidak ada yang kekal di puncak. Kejatuhan Jeonbuk adalah pengingat betapa cepatnya takhta bisa runtuh. Pertanyaannya kini: Bisakah Ulsan mempertahankan hegemoninya di 2025? Ataukah Jeonbuk bangkit dengan sentuhan Poyet? Satu jawaban jelas: persaingan ini akan terus memukau.

Jangan lewatkan perkembangan lanjutan liga terpanas Asia! Pantau analisis eksklusif dan update transfer hanya di score.co.id.