Statistik Persija Jakarta vs Persis Solo
score.co.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa duel Persija Jakarta vs Persis Solo terasa lebih panas ketimbang derby lain di Liga 1? Bukan sekadar soal tiga poin, melainkan soal harga diri dua kota besar, Jakarta dan Solo, yang beradu di lapangan hijau. Dari tujuh kali jumpa sejak 2022, hasilnya: Persija 3 kemenangan, Persis 2 kemenangan, dan 2 laga berakhir imbang. Selisih gol? Cuma satu. Beginilah rivalitas yang memaksa kita mengernyitkan dahi: siapa pun bisa menang, tapi tak ada yang benar-benar menang telak.
Rekam Jejak Persaingan Tanpa Ampun
Catatan head-to-head menuturkan cerita yang nyaris seimbang. Total 10 gol Persija menghadapi 9 gol Persis, bukti bahwa setiap duel diputuskan oleh detik-detik penuh tekanan. Lihat saja rangkuman berikut:

- 26 Jan 2025 – 3-3 di Stadion Manahan.
- 24 Agu 2024 – Persija menang 2-1.
- 03 Agu 2024 – Piala Presiden, Persis menang 1-0.
- 17 Apr 2024 – Persija menang 1-0.
- 30 Sep 2023 – 2-2 kembali di Manahan.
- 19 Jan 2023 – Persis menang 1-0.
Angka-angka itu bukan hanya statistik, tapi skenario thriller berulang. Tiga dari enam laga terakhir menghasilkan empat gol atau lebih-angka langka di era taktik defensif modern.
Analisis Pertandingan Terakhir: 3-3 yang Menyayat
26 Januari 2025 menjadi sorotan utama. Persis buru-buru unggul lewat Alesandro di menit keenam, tapi Ryo Matsumura menjawab di menit 24. Kartu merah Ilham Rio di menit 49-yang seharusnya mematikan harapan Persija-justru memicu respons luar biasa. Bermain 10 lawan 11, Macan Kemayoran membalik keadaan dua kali lewat Gustavo dan Matsumura lagi. Sayang, Belleggia menutup kisah dengan brace-nya.
Pelatih Ong Kim Swee terdengar frustasi usai laga:”Kami mencetak tiga gol, itu bagus. Tapi kartu merah lagi? Itu sangat merugikan kami.”Kutipan itu menjadi mantra yang kian kerap terucap di ruang ganti Persis.
Performa Terkini: Jalan Berliku Menuju 16 Agustus 2025
Lima laga terakhir kedua tim sama-sama naik-turun. Persis: menang-kalah-seri-menang-kalah. Persija: menang-menang-seri-kalah-menang. Pola yang mirip, tapi fakta menarik muncul:
- Persis mencatat Under 2,5 gol dalam lima dari enam laga terakhir mereka melawan tim lain.
- Persija punya tren serupa saat tandang.
Namun ketika berjumpa, mereka lupa hitung. Tiga dari empat laga terakhir mereka bersua menghasilkan Over 3 gol. Ternyata, tensi psikologis mendorong ambisi lebih besar ketimbang instruksi taktik. Para pemain seperti terhipnotis aura tribun yang memekakkan telinga.
Perspektif Taktis: 3-5-2 Lawan 4-4-2Persija Jakarta, di bawah Thomas Doll, kerap menurunkan 3-5-2. Tujuannya: kendali penuh lini tengah, serangan balik kilat lewat sayap. Sementara Persis Solo tetap setia 4-4-2 klasik, menekankan kestabilan empat bek dan transisi cepat lewat sayap.
Pertarungan kunci terjadi di gawang kedua tim:
- Andritany Ardhiyasa (Persija) punya rekor 3 clean sheet dari 5 laga terakhir di liga.
- Aji Bayu Putra (Persis) hanya 1 clean sheet, tapi catatan 9 penyelamatan gemilang vs Persija Januari lalu.
Siapa menang duel kiper, potensi besar menentukan hasil.
Masalah Disiplin: Bom Waktu Persis Solo
Ong Kim Swee bukan tipe pelatih gemar menyanjung. Ia menegaskan, “Kami harus menghindari kartu merah yang kerap menjadi kendala.” Lima kartu merah dalam enam laga terakhir menjelma momok. Ironisnya, itu bukan karena brutalitas, melainkan momen panik: tackle terlambat di menit akhir, protes berlebihan, atau tekel menahan serangan balik.
Statistik FIFA 2025 menyebut: tim yang bermain 10 lawan 11 kehilangan rata-rata 0,7 poin per laga. Bagi Persis, angka itu terasa nyata. Tiga dari lima kartu merah mereka langsung berujung kekalahan atau kehilangan kemenangan.
Proyeksi Laga 16 Agustus 2025: Apa yang Bisa Berbeda?
Bursa taruhan Eropa menempatkan Persija unggul tipis di odds 2,30, sementara Persis 3,10. Namun, bukan cuma soal kertas. Beberapa variabel bakal menentukan:
- Rotasi Pemain: Persija punya skuad lebih lebar; 17 pemain sudah menyumbang gol sejak awal musim. Persis? Hanya 11.
- Kondisi Fisik: Persija baru libur tujuh hari, Persis enam. Selisih satu hari bisa jadi keuntungan di menit 80-an.
- Disiplin Emosional: Jika Persis kembali kehilangan pemain di babak pertama, mereka harus menunggu keajaiban Belleggia atau Alesandro. Tanpa itu, tekanan bertambah.
Prediksi score.co.id: skor 2-1 untuk Persija, dengan catatan Persis mampu tahan gempuran awal tanpa kartu merah.
Kutipan Eksklusif dari Jajaran Pelatih
Thomas Doll, pelatih Persija, menekankan pentingnya start cepat:”Kami sudah pelajari kebiasaan Persis menekan di 15 menit pertama. Kuncinya: jangan terbawa emosi.”
Sementara Ong Kim Swee diam-diam menyiapkan kejutan formasi. Ia mengaku tengah uji coba 4-2-3-1 di sesi latihan tertutup. “Satu pemain tambahan di lini tengah bisa kurangi risiko kartu,” tuturnya singkat.
Tabel Performa Pemain Kunci
| Nama | Tim | Gol | Assist | Kartu Kuning | Kartu Merah |
|---|---|---|---|---|---|
| Ryo Matsumura | Persija | 2 | 1 | 1 | 0 |
| Gustavo Almeida | Persija | 1 | 1 | 2 | 0 |
| Lautaro Belleggia | Persis | 2 | 0 | 3 | 1 |
| F. Alesandro | Persis | 1 | 1 | 2 | 0 |
Catatan: Belleggia adalah satu-satunya yang sudah kena kartu merah di derby ini.
Penutupan: Disiplin Jadi Kunci, Bukan Sekadar Taktik
Persija Jakarta vs Persis Solo bukan lagi sekadar soal siapa punya pemain lebih mahal. Ini perseteruan yang kerap ditentukan oleh satu variabel sederhana: siapa yang lebih tenang di bapih tekanan. Persis punya segalanya-suporter fanatik, kreativitas, serta pelatih berpengalaman-tapi kartu merah selalu merusak momentum. Persija? Mereka cukup menunggu kesalahan itu terjadi lalu menghukum.
Jika Persis ingin membalikkan skrip, mereka harus mulai dari kepala, bukan kaki. Sebab di derby ini, pemenang sejati adalah tim yang keluar dengan 11 pemain hingga wasit meniup peluit panjang.
Masih banyak analisis mendalam, data eksklusif, dan liputan langsung dari lokasi latihan kedua tim. Jangan lewatkan, tetaplah bersama kami di score.co.id untuk sajian sepakbola tanpa filter.












