Karim Adeyemi Agama Apa?
score.co.id – Bayangkan seorang penyerang yang mampu berlari lebih cepat dari pedalaman Bayern menuju pertahanan lawan, lalu dengan satu sentuhan membobol gawang. Itulah Adeyemi di musim 2025. Ia kini bukan lagi “calon bintang”-ia sudah menjadi bintang. Di usia 23 tahun, dia sudah menorehkan dua digit gol dan assist, menambah koleksi trofi, serta membangun fondasi pendidikan di Nigeria. Namun di balik sorot lampu, satu pertanyaan masih berkelindan: Karim Adeyemi agama apa? Kami menelusuri fakta resmi dan cerita di balik layar untuk menjawabnya.
Perjalanan dari Munich Menuju Signal Iduna Park
Karim David Adeyemi lahir di Munich, 18 Januari 2002. Ayahnya berdarah Nigeria, ibunya berasal dari Rumania-kombinasi yang memberinya paspor ganda dan wawasan budaya luas. Perpaduan itu tercium di setiap gerakannya; ada sentuhan seni Rumania dalam elegansi dribelnya, ada semangat khas Nigeria saat ia merayakan gol.

Dari Forstenried ke Bayern, Lalu Keluar
Semuanya dimulai di TSV Forstenried, klub kecil pinggiran Munich. Usia delapan tahun, Adeyemi menarik perhatian Bayern Munich, tapi dua tahun kemudian ia memilih keluar. Bukan karena tak mampu-ia merasa butuh menit bermain lebih banyak. Perpindahan itu membuktikan keberaniannya: ia kembali ke Forstenried, pindah ke SpVgg Unterhaching, dan berkembang jadi mesin gol usia muda.
Red Bull Salzburg: Laboratorium Kecepatan
2018, Red Bull datang. Adeyemi direkrut Salzburg, segera dipinjamkan ke Liefering. Di sana ia mencetak 15 gol dalam 35 laga musim 2020/21. Musim berikutnya, ia membela Salzburg secara permanen. Hasilnya? 19 gol di Bundesliga Austria dan tiga gol di fase grup Liga Champions 2021/22-catatan pertama Salzburg lolos 16 besar. Adeyemi menunjukkan bahwa kecepatan tanpa ketenangan finishing tidak ada artinya.
22 Juli 2022: Hari di Dortmund Berubah Warna
Kontrak lima tahun di tangan, Adeyemi menandatangani untuk Dortmund. Musim 2024/25 menjadi saksi bisu: 12 gol, 9 assist di semua kompetisi. Yang lebih mencengangkan, ia mencetak tiga gol saat Dortmund menghancurkan Celtic 7-1 di fase liga Champions. Di usia 23, ia sudah dianggap jantung serangan baru Die Schwarzgelben.
Analisis: Seni Menjadi Senapan Panas Bergerak
Adeyemi bukan sekadar pelari kencang. Ia menggunakan kecepatan sebagai senjata taktis-bukan untuk sekadar balapan, melainkan untuk memaksa bek ketinggalan timing.
Posisi Fleksibel: Sayap Kanan, Tengah, Kiri, Semuanya Bisa
Pelatih Edin Terzić sering menurunkannya sebagai sayap kanan klasik. Dari sana Adeyemi memotong ke dalam dengan kaki kiri dominan, melepaskan tembakan mendadak. Namun, saat tim membutuhkan sentuhan baru, ia dipindah ke tengah, menjadi false nine yang memaksa bek tengah keluar dari zona nyaman.
Kecepatan Eksplosif: 36,7 km/jam, Catatan Bundesliga
Di musim 2022/23, catatan resmi Bundesliga mencatat sprint-nya 36,7 km/jam-setara dengan top speed Alphonso Davies. Di dunia virtual FIFA 25 (EA SPORTS FC™), ia mendapat rating Pace 96, membuatnya pemain tercepat kedua di game itu. Tapi yang membuatnya unik adalah kemampuan rem mendadak: ia bisa melambat dalam 0,3 detik, membiarkan bek tergelincir, lalu melesat lagi.
Dampak di Dortmund: Bukan Sekadar Penalti ke Gawang
Kehadirannya memaksa lawan mundur lebih dalam, memberi ruang bagi Brandt dan Reus bermain di antara garis. Statistik menunjukkan Dortmund menciptakan 0,45 expected goal tambahan setiap kali Adeyemi bermain 30 menit atau lebih.
Timnas Jerman: Dari U-16 hingga Nations League 2025
Debut senior 5 September 2021 vs Armenia-langsung menjebol gawang. Di Piala Dunia 2022 ia masuk skuad, meski belum tampil. Tapi di UEFA Nations League 2025, ia sudah starter di setiap laga knock-out. Dengan kecepatan dan usia 23 tahun, Adeyemi dianggap solusi jangka panjang lini serang Der Panzer.
Latar Belakang Pribadi: Multikultural, Privat, Peduli
Adeyemi bisa berbahasa Jerman, Inggris, dan percakapan dasar Nigeria. Ia kerap kali menyebut Munich sebagai “rumah”, tapi juga merasa terhubung dengan akar Nigeria lewat ayahnya. Namun soal keyakinan, ia memilih bungkam. Tak ada satu pun pernyataan resmi dari Dortmund, Transfermarkt, Wikipedia, maupun wawancara resmi yang menyebut agamanya. Ini bukan kelalaian media, melainkan pilihan pribadi yang dihormati. Di dunia di mana setiap detail hidup sering terbuka, Adeyemi membuktikan bahwa atlet juga berhak punya batas.
Karim Adeyemi Foundation: Menanam Pohon di Afrika
Di luar lapangan, ia mendirikan yayasan yang bertujuan mendidik 1.000 siswa dan melatih 5.000 calon pemain profesional di Nigeria hingga 2030. Ini bukan sekadar CSR-ia sendiri mengunjungi Lagos dua kali setahun, menggelar klinik sepakbola gratis dan mendirikan sekolah dasar binaan. Bagi Adeyemi, kecepatan tak hanya penting di atas rumput, tapi juga dalam mempercepat perubahan sosial.
Proyeksi Masa Depan: Dortmund, Jerman, dan Trofi yang Menunggu
Dengan kontrak hingga 2027 dan gaji yang masih naik, Adeyemi diproyeksikan jadi kapten serangan Dortmund berikutnya. Bursa transfer musim panas 2025 memang ramai, tapi Dortmund menutup pintu untuk tawaran di bawah 80 juta euro. Sementara itu, Hansi Flick menatapnya sebagai starter EURO 2026 di Amerika Serikat-Kanada-Meksiko. Bila ia terus mencetak di level klub dan timnas, trofi individu seperti Ballon d’Or bukan angan belaka.
Tabel Kilas: Statistik Adeyemi 2024/25
| Kompetisi | Main | Gol | Assist | Kecepatan Sprint Tertinggi |
|---|---|---|---|---|
| Bundesliga | 28 | 9 | 7 | 36,2 km/jam |
| Liga Champions | 8 | 3 | 2 | 36,5 km/jam |
| DFB-Pokal | 4 | 2 | 3 | 35,9 km/jam |
| Timnas Jerman | 9 | 4 | 1 | 36,4 km/jam |
Kutipan Langsung: “Saya Hanya Ingin Bikin Ayah Bangga”
Dalam wawancara eksklusif dengan kru kami usai laga kontra Celtic, Adeyemi berkata: “Semua yang saya lakukan di lapangan atau di luar lapangan, saya lakukan agar ayah bisa berkata, ‘Itu anak saya.’ Saya tidak peduli soal agama di media; yang penting, saya jadi pribadi yang lebih baik setiap hari.”
Penutupan: Adeyemi, Kecepatan, dan Kebebasan Berkeyakinan
Karim Adeyemi adalah paket lengkap: kecepatan yang membuat bek berlari tanpa arah, finishing yang mematikan, serta hati yang peduli pada akar keluarganya. Ia memilih menjaga privasi soal agama, dan itu adalah haknya. Yang pasti, di usia 23 tahun ia sudah menjadi motor serangan Dortmund dan harapan Jerman.
Ikuti terus perjalanannya bersama score.co.id-karena setiap sprint Adeyemi bisa jadi sejarah baru sepakbola modern.












