SCORE.CO.ID – Mengejutkan! Kabar terbaru dari FIFA yang kembali tersandung kasus hukum besar setelah kalah dalam sengketa terkait aturan transfer yang melibatkan mantan gelandang Prancis, Lassana Diarra.
Permasalahan ini berawal sejak tahun 2014 ketika Diarra mengalami konflik kontrak dengan klub Rusia, Lokomotiv Moskow.
Ia dijatuhi denda besar dan larangan bermain, yang pada akhirnya membuat kariernya terhenti selama lebih dari setahun karena aturan transfer FIFA yang dinilai merugikan pemain.
Pada Oktober 2024, Mahkamah Agung Uni Eropa (CJEU) memutuskan bahwa regulasi FIFA mengenai kompensasi transfer bertentangan dengan hukum Uni Eropa.
Putusan ini menegaskan bahwa aturan tersebut melanggar kebebasan bergerak pekerja dan prinsip persaingan sehat. Keputusan itu menjadi preseden penting dalam dunia sepak bola, membuka jalan bagi pemain untuk menuntut keadilan atas kerugian yang dialami akibat sistem lama FIFA.
Sebagai tindak lanjut, FIFA memang sempat melakukan revisi regulasi transfer pada Desember 2024.
Namun, perubahan tersebut dianggap masih belum cukup oleh asosiasi pemain internasional (FIFPRO), karena belum sepenuhnya melindungi hak-hak pesepak bola.
Tidak puas dengan langkah FIFA, pada Agustus 2025, Diarra kembali mengajukan gugatan di Belgia, menuntut kompensasi sebesar €65 juta (sekitar Rp1,2 triliun).
Angka 1.2 Triliun seperti sebuah harga klub Inggris kasta Liga 2 dan tentunya FIFA harus memenuhi persyaratan itu.
Menurut hasil sidang ini, aturan FIFA yang keliru telah merusak karirnya dan membuatnya kehilangan potensi penghasilan besar. Kasus ini kini memasuki tahap pengadilan, dengan proses hukum yang diperkirakan berlangsung hingga 12–15 bulan ke depan.
Selain tuntutan pribadi Diarra, kasus ini juga memicu aksi class action bertajuk Justice for Players yang mewakili puluhan ribu pesepak bola pria dan wanita dari seluruh dunia sejak 2002.
Nilai gugatan secara keseluruhan bahkan diprediksi bisa mencapai miliaran euro lebih dari angka yang telah disebutkan, hal ini berpotensi menjadi salah satu guncangan hukum terbesar dalam sejarah olahraga.












