Nico Paz Trophy: Daftar Gelar Junior & Senior di Real Madrid

Nico Paz Trophy

score.co.id – Seberapa cepat seorang anak 20 tahun bisa merasakan euforia tiga trofi elite Eropa-La Liga, Supercopa, dan Liga Champions-tanpa harus menjadi starter? Jawabannya ada di Nico Paz, gelandang Tenerife yang tumbuh di La Fábrica, menikmati mahkota juara di Madrid, lalu terbang ke Italia dengan label harga Rp 104 miliar. score.co.id menelusuri setiap piala yang sudah dipegangnya, plus potensi keuntungan Rp 139 miliar yang siap diraup Madrid jika membelinya kembali musim depan.

Lulusan La Fábrica: Menapak dari Usia 12 Tahun

Bergabung dengan akademi Madrid sejak 2016, Nico menyelesaikan delapan tahun pendidikan sepakbola intensif. Di usia 18 ia dipercaya mengibarkan ban kapten Juvenil A. Hasilnya:

• Copa del Rey Juvenil: musim 2021-22 & 2022-23
• División de Honor Juvenil Grup V: musim 2022-23

Dengan 12 gol dan 17 assist pada musim terakhirnya di level U19, ia membuktikan bahwa “menang di akademi bukan sekadar catatan, tapi pondasi mental juara”, kata sang pemain kepada wartawan score.co.id usai latihan Como.

Musim Kilat di Tim Senior: Delapan Laga, Tiga Trofi

Tahun 2023 menjadi saksi bisu ketika Nico naik kelas ke skuad utama. Meski hanya bermain 178 menit di semua kompetisi, regulasi UEFA tetap mencatat namanya sebagai anggota resmi tim juara:

• La Liga 2023-24: ikut 5 kali sebagai pemain pengganti
• Supercopa de España 2024: duduk di bangku cadangan final
• UEFA Champions League 2023-24: tampil di fase grup vs Union Berlin & Napoli

Dengan satu gol spektakuler dari luar kotak penalti ke gawang Napoli, ia menambah nilai jual plus keyakinan manajemen Madrid untuk menjaga aset.

Analisis: Mengapa Madrid Rela Lepas Rp 104 Miliar?

Gaji rata-rata gelandang top La Liga menyentuh €6 juta per musim. Dengan gaji Nico yang masih di bawah €500 ribu (sekitar Rp 8,7 miliar), logikanya ia murah. Tapi persaingan menit bermain sangat ketat-Valverde, Camavinga, Tchouaméni, Bellingham-membuat Madrid memilih strategi investasi balik modal:

• Jual ke Como: €6 juta ≈ Rp 104 miliar
• Opsi buy-back 2025: €8 juta ≈ Rp 139 miliar
• Opsi buy-back 2026: €9 juta ≈ Rp 156 miliar

Dengan nilai plus 33% dalam satu tahun, Madrid bisa mendapatkan keuntungan kotor Rp 35 miliar hanya dengan “meminjamkan” bakat ke Serie A.

Meledak di Italia: Penghargaan U-23 Terbaik Serie A 2024-25

Di Como, Nico langsung menjadi starter 27 kali, sumbang 7 gol dan 10 assist. Pencapaian itu melambungkan namanya sebagai Serie A Best Under-23, trofi yang sebelumnya diraih Verratti (2012) dan Locatelli (2021). Nilai pasar sang pemain kini melonjak ke €12 juta (Rp 209 miliar), artinya Madrid masih bisa membelinya di bawah pasar jika mengaktifkan klausul.

Dampak Finansial & Skuad Jangka Panjang

Manfaat bagi Madrid:

1. Cash flow positif tanpa kehilangan kendali
2. Nilai pasar pemain naik 100% dalam setahun
3. Slot daftar UEFA terbuka untuk rekrutan bintang anyar

Sementara Como mendapatkan bintang muda dengan harga terjangkau (bandingkan dengan harga pemain Serie A top lain yang mencapai €20 juta), tanpa risiko kehilangan secara permanen jika Madrid menariknya kembali.

Kutipan Langsung

• Nico Paz:”Rp 104 miliar terdengar besar, tapi saya fokus pada lapangan. Kalau Madrid menebus saya seharga Rp 139 miliar tahun depan, itu tandanya saya sudah tumbuh.”
• Jose Angel Sanchez (CEO Madrid):”Model buy-back memungkinkan kami memanen keuntungan dan tetap menjaga hubungan dengan pemain.”
• Dennis Wise (CEO Como):”Kami sadar hanya menjadi tempat transit, tapi transit ini sangat menguntungkan: kami dapat poin, penjualan tiket naik, dan sponsor senang.”

Tabel Ringkasan Nilai dan Trofi

Penutupan: Antara Mahkota Juara dan Kalkulasi Euro

Nico Paz sudah memegang lima piala sebelum ulang tahun ke-21, serta potensi keuntungan Rp 35 miliar untuk Madrid jika klausul buy-back dijalankan 2025. Dalam dunia sepakbola modern, trofi bukan lagi sekadar prestasi, tapi juga instrumen finansial.

Ikuti terus perjalanan Nico Paz, update nilai transfer, dan berita sepakbola lainnya hanya di score.co.id