Rating Pemain Irak vs Arab Saudi
Score.co.id – Pertarungan sengit di Grup B kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akhirnya mencapai klimaksnya. Di hadapan lebih dari 50.000 pasang mata di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, tadi malam, Irak dan Arab Saudi bermain imbang tanpa gol. Hasil 0-0 ini bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda; bagi Arab Saudi, itu adalah tiket langsung menuju Piala Dunia 2026, sementara bagi Irak, itu adalah jalan berliku yang harus diteruskan ke putaran kelima. Dalam laga yang lebih mengutamakan taktik dan disiplin pertahanan ini, siapa saja pemain yang menonjol? Berikut rating dan analisis mendalamnya.
Drama 0-0 di Jeddah yang Penuh Makna
Pertandingan ini jauh dari sekadar laga biasa. Ini adalah pertarungan yang menentukan nasib. Timnas Arab Saudi, yang bermain di depan pendukung sendiri, hanya membutuhkan satu poin untuk memastikan tiket ke Amerika Utara. Sementara Irak, yang tampil dengan mental baja, berusaha meraih kemenangan tandang yang akan membuka peluang mereka untuk merebut puncak grup. Hasilnya adalah 90 menit yang tegang, penuh dengan perhitungan taktis yang matang dari kedua kubu. Peluang gol bisa dihitung dengan jari, dengan kedua pertahanan tampil sangat kompak dan sulit ditembus. Meski statistik penguasaan bola condong ke pihak “Anak-Anak Gurun”, kreativitas dan ketajaman di lini serang menjadi masalah utama yang membuat skor tak tergoyahkan.

Analisis Mendalam Performa Para Pemain
Menganalisis performa pemain dalam laga ketat seperti ini membutuhkan sudut pandang yang lebih dalam dari sekadar statistik mentah. Rating yang diberikan didasarkan pada kontribusi taktis, pengaruh dalam permainan, dan eksekusi dalam momen-momen kritis.
Kiper dan Pertahanan: Benteng yang Nyaris Tak Terbongkar
Di bawah mistar gawang Arab Saudi, Nawaf Alaqidi sekali lagi membuktikan kenapa ia menjadi pilihan utama. Rating 7.8 yang disandangnya sangatlah pantas. Penyelamatan spektakulernya pada menit-menit injury time dari tendangan bebas Irak adalah momen penentu yang menyelamatkan satu poin sekaligus tiket ke Piala Dunia. Dengan tiga penyelamatan dan lembar bersih yang dipertahankan, ia adalah pilar kepercayaan di belakang.
Sektor pertahanan Saudi tampil solid secara kolektif. Saud Abdulhamid di bek kanan tidak hanya tangguh dalam duel udara dengan dua intersepsi penting, tetapi juga kerap menjadi pion awal serangan balik yang berbahaya. Duet Ali Al-Bulaihi dan Hassan Tambakti di jantung pertahanan bagaikan batu karang. Al-Bulaihi, dengan rating 7.0, memimpin dengan empat clearance berbahaya dan tampil tenang di bawah tekanan. Di sisi kiri, Yasser Al-Shahrani (7.1) menggunakan pengalaman dan kecepatannya untuk menekan maju sekaligus kembali dengan cepat menutup ruang.
Di kubu Irak, ketangguhan serupa ditunjukkan. Jalal Hassan (7.3) mungkin tidak sesibuk Alaqidi, tetapi ia tampil tepercaya dengan dua penyelamatan penting, termasuk satu pada sundulan dari jarak dekat. Rebin Sulaka adalah pemain kunci dengan rating 7.2. Kekuatan fisik dan lima clearance-nya sangat vital untuk meredam serangan Saudi. Hussein Ali (7.1) melakukan tugasnya dengan baik membayangi Salem Al-Dawsari, membatasi pengaruh bintang Saudi tersebut.
Lini Tengah: Medan Pertempuran yang Ditentukan oleh Perhitungan
Lini tengah adalah area di mana pertempuran sesungguhnya terjadi. Bagi Arab Saudi, Salman Al-Faraj (7.0) berperan sebagai anchor yang cerdas. Dengan tiga tekel sukses, ia berhasil memutus banyak aliran serangan Irak dan menjadi pengatur tempo permainan. Musab Aljuwayr (6.9) menunjukkan visi passing yang bagus dengan akurasi 85%, meski tendangan bebasnya di babak pertama masih bisa diamankan.
Namun, sorotan justru jatuh pada gelandang Irak, Amir Al-Ammari. Dengan rating 7.4, ia adalah pemain terbaik di lapangan bagi timnya. Al-Ammari adalah sumber kreativitas utama Irak, terus-menerus berusaha mencari celah di pertahanan Saudi yang rapat. Dialah yang menciptakan peluang terbaik Irak melalui umpan-umpan berbahaya dan tendangan bebas di akhir pertandingan yang nyaris menjadi gol. Ibrahim Bayesh (6.8) memberinya dukungan dengan kerja keras dan duel fisik yang sengit di tengah lapangan.
Lini Serang: Terkekang oleh Pertahanan yang Solid
Ini adalah area yang paling mengecewakan dari pertandingan. Para penyerang dari kedua tim tampak kesulitan menemukan ruang. Bintang Arab Saudi, Salem Al-Dawsari, hanya meraih rating 6.5. Ia dikawal ketat sepanjang laga dan hanya berhasil melakukan satu dribel sukses. Begitu pula dengan Firas Al-Brikan (6.4) yang terisolasi di posisi striker tengah dan gagal melepaskan satu pun tembakan.
Situasi serupa dialami Irak. Aymen Hussein (6.6) dan Mohanad Ali (6.5) bekerja keras dengan menekan bek-bek Saudi, tetapi mereka jarang mendapatkan umpan matang yang berbahaya. Youssef Amir Fouad (6.9) sempat menunjukkan ancaman di awal pertandingan, tetapi kemudian tenggelam seiring dengan solidnya pertahanan tuan rumah.
Dampak Hasil Imbang dan Proyeksi ke Depan
Hasil imbang ini memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi kedua tim. Bagi Arab Saudi, ini adalah misi yang tercapai. Mereka telah kembali ke panggung Piala Dunia dan bisa mulai mempersiapkan diri dengan tenang untuk tampil di ajang paling bergengsi itu. Momentum ini juga menjadi hadiah terindah bagi pelatih Herve Renard dan para pendukung setianya.
Sebaliknya, bagi Irak, perjalanan masih panjang. Finis sebagai runner-up grup mengharuskan mereka melalui babak play-off yang berbahaya. Pada November 2025, timnas Irak akan berhadapan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam partai yang pasti akan sama sengitnya. Berdasarkan performa tandang yang tangguh melawan Saudi, Irak memiliki alasan untuk percaya diri. Ketangguhan bertahan dan semangat juang yang mereka tunjukkan di Jeddah adalah aset berharga. Namun, mereka harus segera menemukan solusi untuk masalah produktivitas di lini depan jika ingin melangkah lebih jauh.
Seorang analis sepak bola Asia memberikan pendapatnya, “Pertandingan ini adalah cerminan kualifikasi level tinggi: taktis, fisik, dan minim kesalahan. Saudi mendapatkan yang mereka butuhkan, sementara Irak membuktikan mereka bukanlah lawan yang mudah. Babak play-off melawan UEA akan menjadi ujian karakter yang sesungguhnya bagi para ‘Lions of Mesopotamia’.”
Ringkasan Akhir: Siapa yang Paling Berpengaruh?
Pertandingan Irak vs Arab Saudi tadi malam mungkin tidak memukau dari segi gol, tetapi sarat dengan intensitas dan makna taktis. Dari sisi individu, kiper Nawaf Alaqidi layak dinobatkan sebagai pahlawan bagi Saudi dengan penyelamatan krusialnya. Di sisi lain, Amir Al-Ammari dari Irak menunjukkan kualitasnya sebagai penggerak serangan yang paling potensial. Kedua tim pada akhirnya bisa puas dengan satu poin, meski dengan tujuan dan masa depan yang sangat berbeda. Saudi menatap Piala Dunia, sementara Irak harus fokus pada pertempuran berikutnya.
Pemain Kunci Pertandingan
| Pemain | Tim | Rating | Kontribusi Utama |
|---|---|---|---|
| Nawaf Alaqidi | Arab Saudi | 7.8 | Penyelamatan krusial di injury time |
| Amir Al-Ammari | Irak | 7.4 | Kreativitas dan peluang berbahaya |
| Rebin Sulaka | Irak | 7.2 | Lima clearance, solid di lini belakang |
Pantau terus perkembangan terbaru seputar kualifikasi Piala Dunia 2026 dan berita sepakbola lainnya hanya di Score.co.id.












