Head to Head Liverpool vs Manchester City
score.co.id – Dua gol. Tanpa balas. Dua kali beruntun. Itulah statistik dingin yang harus diterima Manchester City kala berjumpa Liverpool dalam dua duel terakhir mereka. Sebuah narasi yang bergeser drastis dari kekalahan 1-4 yang diderita The Reds di Etihad setahun sebelumnya. Hingga November 2025, rivalitas terpanas di Premier League ini kembali menunjukkan wajahnya yang tak terduga. Liverpool, di bawah bayang-bayang transisi pasca-Jürgen Klopp, justru tampil sebagai penghadang paling efektif bagi mesin perang Pep Guardiola. Artikel ini tidak hanya akan membeberkan data lima pertemuan terakhir, tetapi juga menyelami lapisan taktis, psikologis, dan konteks historis yang membentuk dinamika memikat antara dua raksasa Inggris ini.
Memetakan Lima Pertempuran: Dari Dominasi Menuju Kebangkitan
Untuk memahami pergeseran kekuatan yang terjadi, kita perlu meninjau dengan saksama setiap pertemuan, mengidentifikasi momen-momen kunci, dan melihat melampaui sekadar angka skor akhir. Analisis ini akan mengungkap bagaimana Liverpool berhasil membalikkan keadaan dan menegaskan kembali kekuatannya di papan atas.

Kemenangan Tandang yang Menggetarkan: City 0-2 Liverpool (23 Februari 2025)
Pertandingan terbaru ini mungkin adalah yang paling signifikan secara psikologis. Berkunjung ke markas City yang biasanya menjadi benteng tak tergoyahkan, Liverpool tampil dengan keyakinan dan disiplin yang luar biasa.
- Taktik yang Menjegal City: Liverpool mengadopsi pendekatan yang cerdik. Mereka tidak menekan tinggi sepanjang waktu, melainkan memilih momen untuk melakukan pressing trap, khususnya saat City mencoba membangun serangan dari lini belakang. Formasi yang fluid memungkinkan lini tengah Liverpool, yang diperkuat nama-nama baru, mendikte tempo permainan di fase transisi.
- Pemain Kunci dan Momen Penentu: Gol pembuka Mohamed Salah bukanlah sebuah kebetulan. Ia memanfaatkan ruang di belakang bek sayap City yang sering maju. Dominik Szoboszlai, yang mencetak gol kedua, merupakan simbol energi baru Liverpool, menunjukkan bahwa era pasca-Klopp tidak serta-merta kehilangan daya gebrak. Pertahanan Liverpool, yang dipimpin Virgil van Dijk, berdiri kokoh, menetralisir setiap ancaman yang dilancarkan Erling Haaland dan kawan-kawan.
Pertandingan ini bukan sekadar kemenangan; ini adalah pernyataan. Liverpool membuktikan mereka bisa menang dan menjaga clean sheet di kandang lawan terberat sekalipun.
Kemenangan Kandang yang Dominan: Liverpool 2-0 City (1 Desember 2024)
Sebelum kemenangan tandang itu, Liverpool telah menancapkan tanduknya di Anfield. Suasana “Anfield under the lights” sekali lagi menjadi faktor tak terucapkan yang menggerogoti mental tim tamu.
- Analisis Expected Goals (xG) yang Mengejutkan: Data xG pertandingan ini sangat mencengangkan. Liverpool mencatatkan xG sebesar 3.4, sementara City hanya 0.8. Angka ini bukan hanya angka; ia bercerita. Ia menggambarkan superioritas Liverpool dalam menciptakan peluang berbahaya. Mereka bukan hanya menang, tetapi mereka mendominasi dan mengurung City.
- Efisiensi di Final Third: Jika pada pertandingan sebelumnya Liverpool mungkin kurang klinis, di laga ini mereka menunjukkan efisiensi yang tinggi. Dua gol yang tercipta adalah puncak dari gunung es dari serangan yang terus-menerus dilancarkan. Pressing tinggi Liverpool berhasil memotong aliran bola ke lini tengah City, membuat pemain seperti Kevin De Bruyne kesulitan menemukan ruang.
Seorang analis taktik pernah berkata, “Mengalahkan Guardiola membutuhkan lebih dari sekadar tim yang baik; dibutuhkan sebuah rencana yang sempurna dan eksekusi tanpa cacat.” Dua kemenangan beruntun Liverpool membuktikan hal itu.
Laga Sengit yang Berakhir Imbang: Liverpool 1-1 City (10 Maret 2024)
Ini adalah contoh klasik dari permainan catur tingkat tinggi antara dua maestro. Kedua tim saling menghormati, saling menguji, dan akhirnya berbagi angka.
- Pertarungan Strategi di Lini Tengah: Laga ini ditentukan oleh pertarungan di jantung pertahanan. Baik Liverpool maupun City sama-sama menerapkan pressing intensif, yang berakibat pada seringnya kepemilikan bola berpindah. Gol-gol yang tercipta, seringkali dari situasi dead-ball atau kesalahan individu, mencerminkan betapa ketatnya pertahanan kedua tim.
- Peran Wasit dan Keputusan Kontroversial: Pertandingan dengan intensitas seperti ini jarang lepas dari insiden kontroversial. Keputusan wasit Michael Oliver dalam memberikan penalti atau tidak kerap menjadi bahan perdebatan pasca-pertandingan, menunjukkan betapa tipisnya batas antara kemenangan dan imbang dalam duel setara ini.
Imbang di Benteng Etihad: City 1-1 Liverpool (25 November 2023)
Laga ini menunjukkan karakter dan mentalitas Liverpool yang sesungguhnya. Mereka mampu bertahan dari tekanan dan merebut poin penting di kandang lawan.
- Mentalitas dan Daya Juang: City sempat memimpin dan tampak mengendalikan permainan. Namun, Liverpool tidak menyerah. Kemampuan mereka untuk bangkit dan menyamakan kedudukan, meski secara statistik permainan tidak terlalu menguntungkan (xG hanya 0.6), berbicara banyak tentang jiwa pejuang yang tertanam di dalam skuad.
- Keunggulan Individu vs Kolektif: Gol City sering kali lahir dari aksi individu yang brilian, sementara gol penyama kedudukan Liverpool adalah hasil dari kerja kolektif dan taktik sepak pojok yang terlatih. Pertandingan ini memperlihatkan dua filosofi berbeda yang sama-sama efektif.
Pelajaran Pahit di Etihad: City 4-1 Liverpool (1 April 2023)
Pertemuan ini adalah pengingat akan betapa kejammuya City ketika semuanya berjalan sesuai rencana. Ini adalah fondasi yang dari situlah Liverpool membangun respons mereka.
- Dominasi Tak Terbantahkan: City benar-benar menggilas Liverpool. Dengan xG 2.9 berbanding 0.3, mereka menciptakan peluang demi peluang dan mengeksekusi dengan sempurna. Liverpool saat itu tampak kehilangan jawaban terhadap gelombang serangan yang datang bertubi-tubi.
- Titik Balik dalam Rivalitas: Kekalahan ini, meski pahit, kemungkinan menjadi katalis bagi Liverpool. Ini memicu evaluasi mendalam, baik secara taktis maupun mental, yang pada akhirnya terlihat dalam empat pertemuan berikutnya di mana Liverpool tak terkalahkan.
Ringkasan 5 Pertemuan Terakhir
- 23 Feb 2025: Manchester City vs Liverpool – Skor: 0-2, Kompetisi: Premier League, xG: 0.6 / 0.7, Catatan: Liverpool menang tandang dengan pertahanan solid dan efisiensi serangan.
- 1 Des 2024: Liverpool vs Manchester City – Skor: 2-0, Kompetisi: Premier League, xG: 3.4 / 0.8, Catatan: Dominasi mutlak Liverpool di Anfield, menciptakan banyak peluang berbahaya.
- 10 Mar 2024: Liverpool vs Manchester City – Skor: 1-1, Kompetisi: Premier League, xG: 2.7 / 1.6, Catatan: Pertarungan ketat dan seimbang antara dua tim dengan strategi pressing tinggi.
- 25 Nov 2023: Manchester City vs Liverpool – Skor: 1-1, Kompetisi: Premier League, xG: 1.3 / 0.6, Catatan: Liverpool menunjukkan mentalitas bagus untuk merebut poin di kandang lawan.
- 1 Apr 2023: Manchester City vs Liverpool – Skor: 4-1, Kompetisi: Premier League, xG: 2.9 / 0.3, Catatan: Dominasi penuh Manchester City; Liverpool kesulitan di semua lini.
Melampaui Skor: Konteks Historis dan Sosial Rivalitas
Rivalitas Liverpool dan City bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Akarnya bisa ditelusuri kembali ke persaingan ekonomi antara kota Liverpool dan Manchester pada abad ke-19. Dalam sepak bola modern, persaingan ini dipanaskan oleh pertarungan taktik antara Jürgen Klopp dan Pep Guardiola, dua pelatih dengan filosofi berbeda yang saling memaksa untuk terus berevolusi.
Secara statistik historis, Liverpool masih memegang keunggulan dengan 110 kemenangan dari 218 pertemuan, dibandingkan 60 kemenangan City. Namun, di era Premier League, khususnya di bawah kepemilikan Sheikh Mansour, City telah menyempitkan jarak tersebut secara signifikan. Mereka bukan lagi “tetangga yang berisik”, melainkan kekuatan yang setara dan layak diperhitungkan.
Proyeksi ke Depan: Siapa yang Memegang Kendali?
Berdasarkan lima pertemuan terakhir, momentum jelas berada di tangan Liverpool. Mereka telah menemukan formula untuk mengganggu ritme permainan City dan tampil dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kunci utama adalah konsistensi.
- Faktor Kepelatihan: Bagaimana Arne Slot (atau siapa pun pelatih Liverpool saat ini) mempertahankan taktik efektif ini? Di sisi lain, bagaimana Guardiola merespons dan berinovasi untuk memecah kebuntuan ini? Inilah inti dari rivalitas yang akan terus berlanjut.
- Pemain Kunci Masa Depan: Performa pemain seperti pemain anyar Liverpool dan kemampuan City merekrut talenta segar akan sangat menentukan. Kesehatan pemain-pemain bintang seperti Erling Haaland dan Mohamed Salah juga akan menjadi faktor penentu.
- Pertemuan Mendatang: Laga lanjutan pada 9 November 2025 di Etihad Stadium akan menjadi ujian sesungguhnya. Apakah Liverpool bisa mempertahankan dominasi ini, ataukah City akan membalas dan mengembalikan keseimbangan?
Kesimpulan
Data head to head 5 pertemuan terakhir Liverpool vs Manchester City mengungkap sebuah narasi yang dinamis. Dari titik nadir kekalahan 1-4, Liverpool berhasil bangkit, menunjukkan ketangguhan dan kapasitas taktis untuk tidak hanya bersaing, tetapi unggul atas City. Dua kemenangan beruntun tanpa kebobolan bukanlah suatu kebetulan; itu adalah buah dari perencanaan dan eksekusi yang brilian. Meski rivalitas ini diwarnai oleh sejarah panjang dan persaingan sengit, babak terbarunya justru ditulis oleh Liverpool. Satu hal yang pasti: setiap pertemuan antara kedua tim ini tetap menjadi sajian wajib bagi setiap penggemar sepak bola sejati, sebuah pertarungan yang menguji batas taktik, mental, dan semangat.
Ikuti terus analisis mendalam dan update terbaru seputar dunia sepak bola hanya di Score.co.id.












