Berapa Kali Arema Menang Lawan Persebaya? Cek Rekor H2H Terbaru 2025

Statistik Lengkap & Sejarah Derby Jawa Timur 2025

Berapa Kali Arema Menang Lawan Persebaya

Berapa Kali Arema Menang Lawan Persebaya

score.co.id – Pertanyaan ini menggema di benak puluhan ribu suporter setiap kali Derby Jatim antara Arema FC dan Persebaya Surabaya akan bergulir. Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, ini bukan sekadar pertandingan; ini adalah soal harga diri, warisan, dan sejarah. Dalam gelanggang yang penuh gairah ini, statistik head-to-head (H2H) menjadi bahan bakar bagi setiap perdebatan. Berdasarkan data terkini hingga akhir 2025, jawaban singkatnya adalah: Arema FC telah merasakan kemenangan sebanyak lima kali dalam pertemuan resmi melawan Persebaya.

Namun, angka itu hanyalah puncak gunung es dari sebuah narasi rivalitas yang sangat timpang dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini tidak hanya akan menjawab pertanyaan tersebut dengan data paling akurat, tetapi juga mengupas tuntas dinamika taktis, momen-momen krusial, dan psikologi yang membentuk rekor ini, memberikan Anda analisis mendalam yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.

Rekor Head-to-Head Keseluruhan: Dominasi Hijau yang Tak Terbantahkan

Menyelami rekor head-to-head kedua tim ibarat membaca sebuah buku sejarah yang babaknya didominasi oleh satu warna: hijau Persebaya. Dalam sekitar 19 pertemuan resmi yang tercatat sejak era modern Liga Indonesia mengkristal, angka-angka berbicara sangat jelas. Persebaya Surabaya unggul telak dengan 10 kemenangan, sementara Arema FC harus puas dengan 5 kemenangan, dan 4 pertandingan lainnya berakhir imbang.

Statistik Lengkap & Sejarah Derby Jawa Timur 2025
Statistik Lengkap & Sejarah Derby Jawa Timur 2025

Membongkar Angka dan Tren Jangka Panjang

Total gol yang tercipta dalam rivalitas panas ini mencapai sekitar 55 gol, dengan Persebaya mencetak sekitar 30 gol dan Arema membalas dengan 25 gol. Rata-rata hampir 2.9 gol per pertandingan mengonfirmasi bahwa Derby Jatim jarang berlangsung membosankan. Laga-laga ini sering kali diwarnai intensitas tinggi, duel sengit, dan ledakan emosi baik di atas rumput maupun di tribun. Namun, di balik angka-agregat ini, tersembunyi sebuah tren yang lebih signifikan. Dominasi Persebaya bukanlah fenomena merata sepanjang zaman. Arema sempat memiliki momen keemasannya, tetapi peta kekuatan telah bergeser secara dramatis.

Baca Juga  Statistik Persebaya vs Arema FC Head to Head Lengkap Jelang Laga Ini

Kemenangan terakhir Arema atas Persebaya terjadi pada 15 Agustus 2019, sebuah kemenangan telak 4-0 di final Piala Presiden. Saat itu, tim asuhan Miljan Radovic tampil perkasa dan membungkus trofi. Namun, siapa sangka bahwa kemenangan gemilang itu justru menjadi titik balik yang pahit. Sejak detik itu, Arema memasuki fase yang menyiksa bagi para pendukungnya: 10 pertemuan beruntun tanpa kemenangan. Dalam rentang waktu yang panjang ini, Arema harus menelan 6 kekalahan dan 4 hasil imbang. Ini adalah bukti nyata bagaimana dinamika rivalitas bisa berbalik 180 derajat, didorong oleh faktor taktis, kualitas skuat, dan momentum psikologis.

Analisis Pertemuan Terkini: Drama Imbang yang Menguntungkan Bajul Ijo

Laga terbaru pada 22 November 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo adalah mikro-kosmos dari tren yang sedang berlangsung. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 ini, pada dasarnya, adalah hasil yang lebih baik bagi Persebaya dalam konteks rekor panjang mereka. Bagi Arema, satu poin di kandang rival adalah prestasi, tetapi itu tetap memperpanjang mimpi buruk mereka untuk merasakan kemenangan lagi.

Narasi Laga dan Momen Penentu

Pertandingan ini memiliki semua bumbu klasik derby: ketegangan, kesalahan fatal, dan penyamaan kedudukan yang dramatis. Arema-lah yang unggul lebih dulu, tetapi melalui cara yang tidak biasa: gol bunuh diri bek Persebaya, Dime Dimov, pada menit ke-63. Kesalahan individu ini seharusnya menjadi modal berharga bagi Arema untuk membawa pulang tiga poin. Namun, karakter tim tuan rumah yang tangguh tidak bisa dipandang remeh.

Pada menit ke-73, Bruno Moreira—seorang pemain yang sering menjadi momok bagi pertahanan manapun—berhasil menyamakan kedudukan. Gol ini bukan hanya sekadar angka, tetapi merupakan pukulan psikologis yang hebat. Statistik pertandingan mendukung narasi dominasi Persebaya yang tidak terkonversi menjadi kemenangan: penguasaan bola 56%, tembakan tepat sasaran 10 berbanding 4, dan 13 pelanggaran yang dilakukan Arema mencerminkan upaya mereka untuk membendung tekanan. Pertandingan juga diwarnai 10 kartu kuning dan satu kartu merah, yang menurut laporan media setempat kemungkinan diterima oleh pemain Arema, semakin menggambarkan tingkat frustrasi dan disiplin yang ambruk di bawah tekanan.

Seorang analis taktik Liga 1 pernah berkomentar, “Dalam derby, yang seringkali menentukan bukanlah formasi terbaik, tetapi tim mana yang lebih mampu mengendalikan emosi dan memanfaatkan momen kritis. Arema kerap kali gagal di dua aspek ini dalam beberapa tahun terakhir.”

Tren 5 Pertemuan Terakhir: Mengurai Benang Kemerahan Arema

Untuk memahami kedalaman masalah Arema, kita perlu mengamati dengan saksama lima pertemuan terakhir mereka melawan Persebaya. Data ini adalah gambaran paling jernih dari ketidakberdayaan mereka.

Baca Juga  Arema Iklaskan Kepergian Charles Lokolingoy

Tabel 5 Pertemuan Terakhir Arema vs Persebaya

Tanggal Pertandingan Skor
22/11/2025 Persebaya vs Arema 1-1
28/04/2025 Arema vs Persebaya 1-1
07/12/2024 Persebaya vs Arema 3-2
27/03/2024 Arema vs Persebaya 0-1
23/09/2023 Persebaya vs Arema 3-1

Dari tabel ini, pola yang muncul sangat jelas: Arema tidak mampu menang. Dua hasil imbang berturut-turut di laga terbaru mungkin menunjukkan sedikit peningkatan atau setidaknya kemampuan untuk bertahan, tetapi sebelum itu, mereka menelan tiga kekalahan beruntun. Kekalahan 0-1 di kandang sendiri pada Maret 2024 adalah pukulan psikologis yang berat, menunjukkan bahwa bahkan dukungan fanatik Singo Edan di Kanjuruhan pun tidak cukup untuk menghentikan laju Persebaya. Kekalahan 3-2 pada Desember 2024 adalah laga yang menunjukkan bahwa Arema bisa mencetak gol, tetapi pertahanan mereka terlalu rentan untuk menahan serangan Bajul Ijo.

Faktor-Faktor di Balik Dominasi Persebaya

Mengapa rekor head-to-head bisa sangat timpang? Jawabannya tidak sederhana dan merupakan gabungan dari beberapa faktor.

  • Stabilitas Tim dan Kepelatihan: Persebaya dalam beberapa tahun terakhir menikmati stabilitas yang lebih baik dalam hal skuat dan pendekatan taktis. Kemampuan mereka untuk mempertahankan pemain kunci seperti Bruno Moreira dan merekrut pemain asing yang langsung berkontribusi (seperti Dime Dimov, meski sempat melakukan own goal) memberikan konsistensi. Sementara Arema kerap berganti pelatih dan melakukan perombakan skuat yang lebih masif, mengganggu kohesi tim.
  • Kekuatan Mental dan Psikologi: Rantai 10 pertandingan tanpa kemenangan adalah beban psikologis yang sangat berat. Setiap kali memasuki laga melawan Persebaya, pemain Arema mungkin sudah dibayangi oleh memori kekalahan-kekalahan sebelumnya. Di sisi lain, Persebaya tampil dengan keyakinan penuh sebagai “si pemburu” yang tahu bahwa mereka memiliki keunggulan.
  • Kedalaman Skuat dan Strategi Bertahan: Persebaya sering kali menunjukkan kedalaman skuat yang lebih baik. Ketika pemain starter kelelahan atau tidak perform, pemain pengganti seperti Paulo Moccelin atau Marko Perović bisa masuk dan langsung membuat perbedaan. Arema, di sisi lain, sering kali tampak kehabisan ide dalam membongkar pertahanan Persebaya yang sudah terorganisir rapi.

Rekor Head-to-Head Berdasarkan Kompetisi

Memecah data berdasarkan kompetisi memberikan wawasan tambahan tentang di mana Arema memiliki peluang terbaik.

Baca Juga  Petinggi Semen Padang Ungkap Pernah Dicurangi, Pihak Arema Bantah: Ini Bohong

Tabel Rekor H2H Berdasarkan Kompetisi (Hingga 2025)

Kompetisi Persebaya Menang Arema Menang
Liga 1 8 4
Piala Presiden 1 1
Lainnya 1 0
Total 10 5

Tabel ini mengungkapkan bahwa Liga 1 adalah medan pertempuran utama sekaligus kubangan bagi Arema. Hanya 4 kemenangan dari 15 pertemuan adalah rekor yang suram. Namun, menarik untuk dilihat bahwa di Piala Presiden, performa mereka lebih seimbang, bahkan unggul dalam hal gol yang dicetak. Ini menunjukkan bahwa dalam format turnamen yang lebih singkat dengan tekanan berbeda, Arema pernah bisa tampil lebih baik. Kemenangan 4-0 mereka di final 2019 adalah buktinya.

Proyeksi Masa Depan: Bisakah Arema Memutus Rantai Kekalahan?

Pertanyaan besar yang kini menghantui Arema FC dan pendukungnya adalah: apakah mereka bisa membalikkan keadaan? Data historis memberikan sedikit harapan, tetapi sepak bola selalu penuh dengan kejutan. Tren negatif yang telah berlangsung selama lebih dari enam tahun adalah sebuah fenomena yang sulit dihentikan. Membutuhkan lebih dari sekadar perbaikan teknis; dibutuhkan perubahan mentalitas yang radikal.

Arema membutuhkan sebuah kemenangan yang bisa menjadi “trigger point”, semacam kemenangan 4-0 mereka di tahun 2019, tetapi kali ini untuk membalikkan arus. Kemenangan itu, meski hanya satu, akan mematahkan mantra psikologis yang selama ini membelenggu mereka. Proses pembangunan tim yang solid, identitas taktis yang jelas, dan kemampuan memenangkan laga-laga kecil akan menjadi fondasi untuk akhirnya kembali meraih kemenangan dalam Derby Jatim. Perburuan kemenangan keenam Arema atas Persebaya akan menjadi salah satu narasi paling menarik untuk diikuti dalam musim-musim mendatang.

Kesimpulan

Jadi, berapa kali Arema menang lawan Persebaya? Lima kali. Sebuah angka yang terasa kecil dan semakin mengecil jika dilihat dari lensa kekinian. Rekor head-to-head terbaru hingga 2025 tidak hanya menceritakan tentang lima kemenangan itu, tetapi lebih tentang dominasi Persebaya yang hampir mutlak dalam satu dekade terakhir. Derby Jatim tetap menjadi pertunjukan yang spektakuler, tetapi bagi Arema, itu telah berubah menjadi sebuah teka-teki yang sulit dipecahkan. Mereka tidak kekurangan semangat atau dukungan, tetapi konsistensi, ketahanan mental, dan kualitas taktis yang diperlukan untuk mengalahkan rival bebuyutan mereka. Perjalanan untuk meraih kemenangan keenam nampaknya masih panjang dan berliku.

Untuk update terkini seputar Liga 1 2025/26, analisis mendalam, dan data head-to-head paling akurat, pastikan Anda selalu mengikuti Score.co.id.