Profil Patrick Kluivert: Menjadi Pelatih Timnas Indonesia di Awal 2025

Profil Patrick Kluivert

Patrick Stephan Kluivert(Patrick Kluivert) lahir pada 1 Juli 1976 di Amsterdam, Belanda, dan memiliki darah Suriname serta Curaçao dari orang tuanya, Kenneth dan Lidwina. 

Sejak usia dini, ia telah terjun ke dunia sepak bola. Karirnya dimulai di akademi junior Schellingwoude sebelum bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam pada usia 8 tahun. 

Di Ajax, bakatnya diasah hingga akhirnya dipromosikan ke tim utama pada tahun 1994, saat usianya baru 18 tahun.

Karier Bermain Patrick Kluivert

  • Ajax Amsterdam (1994–1997): Di Ajax, Kluivert mencuri perhatian dunia dengan mencetak gol kemenangan di final Liga Champions UEFA 1995 melawan AC Milan, menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol di final tersebut. Selama tiga musim, ia mencetak 39 gol dalam 70 pertandingan liga dan memenangkan beberapa gelar, termasuk Liga Champions dan Piala Super Belanda.
  • AC Milan (1997–1998): Kepindahannya ke AC Milan tidak memberikan hasil yang optimal, dengan ia hanya mencetak 6 gol dalam 27 pertandingan.
  • FC Barcelona (1998–2004): Di Barcelona, Kluivert mencapai puncak kariernya dengan mencetak 124 gol dalam 249 pertandingan serta membantu klub memenangkan La Liga musim 1998–1999.
  • Klub Lain dan Pensiun: Setelah Barcelona, ia bermain untuk klub-klub seperti Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille, sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2008 di usia 32 tahun.

Karier Internasional

Kluivert menjadi andalan Timnas Belanda selama satu dekade (1994–2004). Dalam 79 penampilan, ia mencetak 40 gol dan mencatatkan prestasi penting seperti hat-trick di Euro 2000 melawan Yugoslavia serta membantu Belanda mencapai semifinal Piala Dunia 1998.

Baca Juga  Patrick Kluivert Bongkar Erick Thohir Tidak Targetkan Lolos Piala Dunia 2026

Karier Kepelatihan dan Manajemen

Setelah mengakhiri karier bermain, Kluivert mulai meniti karier di bidang kepelatihan. Ia memulai sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar dan timnas Belanda.

Ia juga mendapatkan pengalaman internasional sebagai asisten bagi Louis van Gaal di Piala Dunia 2014, membantu Belanda meraih posisi ketiga.

Patrick Kluivert juga pernah melatih Timnas Curaçao dan menduduki posisi direktur olahraga di Paris Saint-Germain serta direktur akademi La Masia di Barcelona.

Pada Juli 2023, Kluivert diangkat sebagai pelatih kepala Adana Demirspor di Turki, meskipun masa jabatannya berakhir pada Desember 2023 karena hasil yang tidak memuaskan. 

Kemudian, pada Januari 2025, ia resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia oleh PSSI, menggantikan Shin Tae-yong, dengan kontrak hingga 2027 beserta opsi perpanjangan.

Strategi Untuk Timnas Indonesia

Sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, Kluivert membawa visi global dan misi ambisius untuk membawa Garuda ke Piala Dunia 2026. Beberapa strategi dan inovasi yang diterapkannya antara lain:

  • Pembentukan Tim Pelatih: Kluivert membentuk tim pendukung yang terdiri dari Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, serta dua pelatih lokal guna mendukung pengembangan strategi dan pelatihan.
  • Pemantauan Pemain Lokal: Ia aktif memantau performa pemain di BRI Liga 1, termasuk mengevaluasi talenta muda seperti Yakob Sayuri dan Nadeo Argawinata 86.
  • Pemain yang Aktif di Level Klub: Patrick Kluivert menekankan pentingnya keaktifan pemain di level klub. Beberapa pemain dinilai perlu mendapatkan lebih banyak menit bermain agar siap bersaing di kancah internasional.
  • Kolaborasi dalam Pengembangan Pemain Muda: Melalui kerja sama dengan PT LIB dan program Elite Pro Academy, Kluivert berupaya meningkatkan kualitas kompetisi lokal serta mengembangkan bakat-bakat muda.
  • Inovasi Teknis: Ia mengkritisi kualitas jersey Timnas yang kurang efektif dalam menyerap keringat, sehingga mendorong produsen seragam untuk mengganti material dengan yang lebih bernapas dan ringan.
  • Integrasi Pemain Naturalisasi: Patrick Kluivert juga memanfaatkan potensi pemain berdarah Belanda-Indonesia, seperti Jay Idzes dan Sandy Walsh, untuk menambah kekuatan skuad.
  • Adaptasi Gaya Bermain: Dengan mengintegrasikan gaya bermain yang unik, seperti inspirasi dari teknik Andrea Pirlo pada pemain tertentu, Kluivert berharap dapat menciptakan permainan yang lebih modern dan fleksibel.
Baca Juga  Piala Dunia U-17 2023 - Bukan Sepak Bola Gaya Barcelona, Ini yang Diwaspadai Mali dari Spanyol

Tantangan dan Target

Debut Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia akan diuji pada 20 Maret 2025 dalam laga kualifikasi melawan Australia, yang kemudian diikuti dengan pertandingan melawan Bahrain.

Target utamanya adalah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, pencapaian yang belum pernah diraih oleh Timnas Indonesia sebelumnya.

Prestasi dan Penghargaan

  • Di Level Klub: Juara Liga Champions UEFA (1995), Juara La Liga (1999), serta meraih gelar Juara Eredivisie (1995 dan 1996).
  • Di Level Internasional: Menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2000 dengan 5 gol dan membantu Belanda mencapai semifinal di Piala Dunia 1998 serta Euro 2000.
  • Penghargaan Individu: Diakui sebagai salah satu striker terbaik dan masuk dalam daftar FIFA 100 yang disusun oleh Pelé.

Rumor dan Kontroversi

Sepanjang kariernya, Patrick Kluivert tidak lepas dari kontroversi. Di antaranya adalah kecelakaan mobil pada tahun 1995 yang menewaskan seorang penggemar Ajax.

Selain itu, ia juga mendapatkan tuduhan pelecehan seksual pada 1997, serta laporan keterlibatan dalam skandal perjudian pada tahun 2017. 

Meskipun demikian, pengalaman dan prestasinya di level internasional serta peranannya di klub-klub besar memberikan dasar yang kuat untuk perjalanan karier kepelatihannya di Indonesia.

Visi Masa Depan

Patrick Kluivert berkomitmen untuk membangun Timnas Indonesia yang berkelanjutan dengan fokus pada pengembangan pemain muda dan peningkatan infrastruktur sepak bola di tanah air. 

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk PT LIB, diharapkan terbentuk fondasi jangka panjang yang dapat membawa Indonesia bersaing di level Asia. 

Dengan kombinasi pengalaman global, pendekatan inovatif, dan visi ambisius, Kluivert bertekad mentransformasi sepak bola Indonesia menuju era baru yang lebih kompetitif.