score.co.id – AC Milan kini tengah dilanda badai kritik dari para pendukungnya. Suporter dengan lantang mengekspresikan kekecewaan mereka dengan meletakkan spanduk bertuliskan ‘Pergi Semua: Tidak Layak’ di stadion klub.
Performa buruk yang terus-menerus meredupkan harapan Milan di Serie A. Kini, peluang mereka untuk finis di empat besar semakin terancam oleh ketidakpastian.
Kegagalan dalam pentas Liga Champions menjadi pukulan telak bagi tim ini. Deretan kekalahan di Serie A semakin memperburuk kondisi tim.
Suporter menilai manajemen klub tengah terombang-ambing. Kebijakan transfer dan seleksi pelatih disorot tajam sebagai penyebab utama dari krisis ini.
Performa Buruk di Lapangan
Milan mengalami kisah yang tak mengenakkan dalam tiga pertandingan terakhirnya. Langkah mereka terhenti di Liga Champions setelah bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord, mengakibatkan kekalahan agregat 1-2 yang memilukan. Sialnya, kekalahan juga menyusul di Serie A ketika mereka kalah 1-2 dari Torino dan Bologna.
Situasi semakin rumit untuk Rossoneri yang kini terdampar di posisi kedelapan klasemen Serie A. Untuk meraih 70 poin, batas minimal untuk finis empat besar dalam tiga musim terakhir, Milan harus meraih rata-rata 2,41 poin per pertandingan. Tantangan yang amat berat bagi tim ini mengingat performa terbaru yang belum memuaskan.
Dengan penampilan yang penuh tekanan dan target yang semakin sulit, Milan harus segera memperbaiki performa mereka untuk berjuang dan mendapatkan poin demi memenuhi ambisi mereka dalam kompetisi Serie A yang semakin ketat.
Krisis di Dalam dan Luar Lapangan
Masalah di klub tidak hanya terbatas pada performa tim di lapangan. Suporter mulai meragukan kemampuan kepemimpinan klub, terutama terkait kebijakan transfer pemain yang kontroversial.
Paulo Fonseca awalnya dipercaya sebagai pelatih pada awal musim, namun dipecat sebelum tahun berakhir. Sergio Conceicao kemudian mengambil alih, namun sekarang juga menghadapi ancaman kehilangan posisinya.
Kritik pedas juga mengarah ke keputusan transfer Milan. Alvaro Morata didatangkan pada musim panas, namun sudah dilepas ke Galatasaray sebelum jendela transfer musim dingin berakhir.
Protes Fans
Kemarahan para penggemar mencapai puncaknya pada hari Jumat kemarin, saat Curva Sud memasang spanduk protes dengan penuh semangat di markas besar Milan. Mereka menyerukan perubahan revolusioner di jantung klub.
Laporan dari Milannews.it menyebutkan bahwa spanduk yang sama juga terlihat di Milanello, lokasi latihan utama tim. Hal ini menunjukkan bahwa desakan dari suporter terhadap manajemen semakin mendapat momentum dan semakin terasa.
Suasana tegang semakin terasa di sekitar klub, dengan tindakan protes yang semakin intensif dari para pendukung setia. Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi untuk perubahan besar di klub semakin memuncak.
