Analisis Posisi Pemain Spanyol 2025
score.co.id – Dalam dunia sepakbola internasional, sedikit tim yang mampu mempertahankan konsistensi gemilang seperti yang diperagakan Timnas Spanyol di bawah kendali Luis de la Fuente. Menjelang akhir 2025, La Furia Roja tidak hanya mempertahankan gelar juara Eropa mereka, tetapi juga terus menulis sejarah baru dengan torehan tak terkalahkan yang mengingatkan pada era keemasan del Bosque. Kemenangan telak 4-0 atas Bulgaria pada 14 Oktober lalu bukan sekadar tiga poin, melainkan sebuah pernyataan bahwa mesin sepakbola Spanyol masih sangat bertenaga.
Prestasi ini mengikat rekor tak terkalahkan Vicente del Bosque sebanyak 29 laga kompetitif, sebuah pencapaian yang membentang dari 2008 hingga 2012. Namun, yang lebih mengesankan adalah cara de la Fuente membangun skuadnya: campuran sempurna antara veteran berpengalaman dan bintang muda yang lapar akan trofi. Dalam jendela internasional Oktober ini, Spanyol dengan mudah mengatasi Georgia 2-0 dan kemudian membantai Bulgaria, mengukuhkan posisi mereka di puncak grup kualifikasi Piala Dunia 2026.

Gambaran Utama Skuad Spanyol 2025
Skuad yang dikumpulkan de la Fuente untuk laga Oktober mencerminkan filosofinya yang tak berubah: stabilitas dan regenerasi. Dari 26 pemain yang dipanggil, inti tim tetap sama dengan yang menjuarai Euro 2024, namun dengan sentuhan segar dari talenta muda terbaru La Fabrica. Pelatih asal Spanyol itu juga menunjukkan kepeduliannya di luar lapangan dengan menyampaikan pesan kuat tentang kesehatan mental dalam konferensi pers, menekankan bahwa “kita harus menormalisasi ini, mendengarkan, dan mendukung mereka yang membutuhkan. Anda tidak sendirian.”
Namun, perjalanan tidak sepenuhnya mulus. Barcelona harus merelakan dua bintangnya, Dani Olmo dan Ferran Torres, mundur karena cedera. Keputusan de la Fuente untuk tidak memanggil pengganti Torres menuai perhatian, tetapi justru membuktikan kedalamannya dalam mengelola skuad. Keyakinannya pada pemain yang ada terbayar lunas dengan hasil sempurna di dua laga.
Analisis Posisi Pemain
Pondasi Tak Tergoyahkan di Bawah Mistar Gawang
Di posisi penjaga gawang, Spanyol memiliki kemewahan yang jarang dimiliki tim nasional lain. Unai Simón dari Athletic Club tetap menjadi pilihan utama dengan performa konsisten yang menghadirkan rasa aman bagi para bek di depannya. Dia menjadi kunci dari dua clean sheet beruntun yang diraih timnya pada laga melawan Georgia dan Bulgaria.
Duduk di belakangnya, David Raya dari Arsenal hadir sebagai penjaga gawang cadangan yang setara kualitasnya dengan banyak kiper utama timnas Eropa lainnya. Pengalamannya di Premier League membuatnya siap kapan saja diminta. Sementara itu, Álex Remiro dari Real Sociedad melengkapi trio yang membuat Spanyol hampir tidak memiliki kekhawatiran serius di posisi ini. Pendekatan de la Fuente yang mengutamakan kiper yang mahir bermain dengan kaki sangat cocok dengan gaya permainan possession-based yang menjadi identitas Spanyol.
Tabel Kiper Spanyol 2025
| Nama Pemain | Klub | Catatan |
|---|---|---|
| Unai Simón | Athletic Club | Pilihan utama, 2 clean sheet |
| David Raya | Arsenal | Cadangan berkualitas tinggi |
| Álex Remiro | Real Sociedad | Opsi solid, distribusi baik |
Benteng Pertahanan: Perpaduan Soliditas dan Teknik
Garis pertahanan Spanyol adalah cerminan sempurna dari evolusi sepakbola modern. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi awal dari setiap serangan. Duet Robin Le Normand dan Pau Cubarsí di jantung pertahanan menawarkan keseimbangan langka antara ketanggahan fisik dan kemampuan membangun serangan dari belakang.
Cubarsí, yang masih sangat muda, telah menunjukkan kematangan melebihi usianya dan menjadi bukti nyata efektivitas sistem pembinaan pemain Spanyol. Di sisi kanan, Pedro Porro dari Tottenham Hotspur memberikan dinamika ofensif yang menggetarkan, sementara Marc Cucurella di kiri telah menemukan bentuk terbaiknya kembali. Kebijakan rotasi dengan memasukkan Alejandro Grimaldo dari Bayer Leverkusen memberikan variasi serangan sayap yang sulit ditebak lawan.
Jiwa Tim di Lini Tengah
Inilah jantung dari segala yang dilakukan Spanyol. Lini tengah mereka adalah mesin yang mendorong tim maju, mengontrol permainan, dan menciptakan peluang. Di tengah absennya Rodri yang sedang diistirahatkan, para pemain lain justru bangkit dan menunjukkan kedalaman squad yang luar biasa.
Pedri, sang maestro, terus menjadi otak kreatif dengan visi dan kemampuan passingnya yang memecah pertahanan lawan. Kemudian ada Mikel Merino dari Arsenal yang baru saja mencetak brace melawan Bulgaria, membuktikan bahwa ancaman dari lini tengah Spanyol tidak hanya berasal dari umpan, tetapi juga dari gerakan tanpa bola dan finishing yang mematikan. Martín Zubimendi, yang juga baru bergabung dengan Merino di Arsenal, hadir sebagai jangkar yang efisien, memutus serangan lawan dan mengawali transisi cepat.
Dinamika Mematikan di Lini Depan
Departemen penyerangan Spanyol diisi oleh pemain-pemain dengan profil berbeda yang saling melengkapi. Meski ditinggal Ferran Torres karena cedera, ancaman ofensif mereka tidak berkurang sama sekali. Mikel Oyarzabal dari Real Sociedad hadir sebagai penyerang serba bisa yang tidak hanya mencetak gol tetapi juga terlibat dalam membangun permainan.
Lamine Yamal, meski tidak dimainkan melawan Bulgaria, tetap menjadi senjata rahasia yang siap meledak kapan saja. Kecepatan dan teknik dribbling-nya yang memukau sering kali menjadi pemecah kebuntuan. Yéremy Pino dan Jorge de Frutos memberikan opsi sayap yang langsung berdampak, sementara Samu Omorodion menawarkan alternatif target man yang fisik dan berbahaya di udara.
Proyeksi Menuju Piala Dunia 2026
Dengan rekor 29 laga tak terkalahkan yang kini telah disamai, pertanyaan besarnya adalah: bisakah Spanyol mempertahankan momentum ini menuju Piala Dunia 2026? Semua indikator menunjukkan jawaban yang positif. De la Fuente telah berhasil menciptakan lingkungan tim yang sehat, di mana pemain muda dan senior saling mendorong untuk meningkat.
Kedalaman skuad yang luar biasa memungkinkan mereka mengatasi absennya pemain kunci seperti yang terjadi dengan Olmo dan Torres. Sistem permainan yang telah mapan memudahkan pemain baru untuk beradaptasi. Dan yang paling penting, mentalitas pemenang yang ditanamkan de la Fuente terlihat jelas dalam setiap penampilan mereka.
Masa Depan yang Cerah untuk La Furia Roja
Prestasi menyamai rekor 29 laga tak terkalahkan Vicente del Bosque adalah pencapaian monumental, tetapi de la Fuente dan anak asuhnya jelas tidak akan berpuas diri. “Kami telah menyamai rekor tak terkalahkan Spanyol, tetapi itu berkat para pemain, bukan saya. Kami menginginkan lebih,” tegas sang pelatih usai kemenangan atas Bulgaria.
Pernyataan itu menggambarkan ambisi tim yang terus membara. Dengan fondasi yang kuat di semua lini, sistem pembinaan pemain yang terus menghasilkan bintang baru, dan pelatih yang memahami betul filosofi sepakbola Spanyol, masa depan La Furia Roja terlihat sangat cerah. Mereka bukan hanya favorit untuk lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi juga kandidat kuat untuk merebut trofi tersebut.
Pantau terus perkembangan terbaru seputar Timnas Spanyol dan berita sepakbola terkini lainnya hanya di Score.co.id.












