Calon Pelatih Persija Jakarta 2025: Siapa Pilihan Utama?

Sosok Baru di Balik Strategi Persija Jakarta

Calon Pelatih Persija Jakarta 2025
Calon Pelatih Persija Jakarta 2025

Calon Pelatih Persija Jakarta 2025

Score.co.id – Apa yang tersisa dari kejayaan Persija Jakarta setelah musim 2024/2025 yang mengecewakan? Klub yang dijuluki Macan Kemayoran ini, dengan sejarah panjang sejak berdiri pada 28 November 1928, kembali berada di persimpangan jalan. Finis di posisi kedelapan dari 18 tim di Liga 1 musim lalu jelas bukan cerminan dari klub yang pernah mengangkat trofi Liga 1 pada 2018 dan menjadi runner-up pada 2022-2023. Dengan 1,18 juta pelanggan di kanal YouTube resmi dan rekor kehadiran tertinggi 39.395 penonton dalam satu laga Liga 1 2024-2025, basis suporter Persija—Jakmania—adalah bukti nyata betapa besar ekspektasi terhadap tim ini. Namun, hasil di lapangan belakangan ini jauh dari memuaskan.

Pemecatan Carlos Pena pada 1 Mei 2025, hanya sebulan sebelum kontraknya berakhir, menjadi titik balik terbaru. Direktur Persija, Mohamad Prapanca, menyebut langkah ini sebagai “manifestasi dari semangat perubahan,” sebuah pernyataan yang mengisyaratkan ambisi besar untuk kembali ke puncak. Jakmania kini menanti dengan napas tertahan: siapa yang akan mengambil alih kursi panas ini untuk musim 2025/2026? Pelatih baru tidak hanya dituntut membawa hasil instan, tetapi juga mengembalikan identitas juara yang mulai memudar. Dengan tekanan sebesar ini, pilihan manajemen akan menjadi cerminan dari visi mereka: stagnasi atau kebangkitan.

Sosok Baru di Balik Strategi Persija Jakarta
Sosok Baru di Balik Strategi Persija Jakarta

Situasi Kepelatihan Persija Jakarta Terkini (Mei 2025)

Kursi pelatih Persija Jakarta tidak pernah sepi dari drama, dan Mei 2025 membuktikan hal itu sekali lagi.

Pemecatan Carlos Pena

Tanggal 1 Mei 2025 menjadi hari yang kelam bagi Carlos Pena. Pelatih asal Spanyol ini dipecat setelah kekalahan memalukan 0-2 dari Semen Padang FC di kandang sendiri pada pekan ke-30 Liga 1. Kekalahan dari tim zona degradasi itu adalah puncak dari rentetan hasil buruk: hanya empat poin dari lima laga terakhir, termasuk hasil imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya pada 12 April 2025. Pena, yang mulai menangani Persija pada 29 Juni 2024 menggantikan Thomas Doll, meninggalkan catatan 13 kemenangan, 8 imbang, dan 9 kekalahan dalam 30 pertandingan. Statistik itu mungkin terlihat biasa saja, tapi bagi klub sekaliber Persija, itu jauh dari cukup.

Baca Juga  Shin Tae-yong Beberkan Alasan Nama Nathan Tjoe-A-On Masuk Skuad Timnas U-23 Indonesia Belakangan

Keputusan untuk memecat Pena sebelum kontraknya habis pada 30 Juni 2025 menunjukkan betapa besar tekanan dari suporter dan manajemen. Kekalahan dari Semen Padang menjadi titik nadir yang tidak bisa ditoleransi lagi, terutama setelah posisi Persija melorot dari empat besar ke peringkat kelima sebelum akhirnya finis kedelapan. Pena pergi, tapi pertanyaan besar tetap: siapa yang bisa memperbaiki kekacauan ini?

Penunjukan Ricky Nelson sebagai Caretaker

Untuk menutup musim, Persija menunjuk Ricky Nelson sebagai pelatih sementara alias caretaker. Nelson, yang juga Direktur Pengembangan Pemuda klub dan pemegang lisensi AFC Pro Licence, akan memimpin tim di empat laga tersisa musim 2024/2025. Langkah ini jelas bersifat sementara—Nelson bukan kandidat jangka panjang, melainkan jembatan untuk memberi manajemen waktu mencari sosok ideal.

Penunjukan caretaker seperti ini bukan hal baru di sepak bola, tapi bagi Persija, itu sinyal bahwa klub sedang bermain aman sambil menimbang opsi dengan hati-hati. Nelson punya tugas berat: menjaga stabilitas tim di sisa musim sambil memberikan ruang bagi manajemen untuk bernegosiasi. Ini juga pesan kepada Jakmania bahwa proses pencarian pelatih permanen dilakukan serius, bukan sekadar reaksi panik.

Bursa Calon Pelatih Utama Persija Jakarta 2025/2026: Nama-nama yang Mencuat

Dengan musim baru di depan mata, spekulasi tentang pelatih permanen Persija memanas. Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, menegaskan bahwa pengalaman di sepak bola Indonesia adalah kunci untuk membangun chemistry tim. Kriteria ini mempersempit daftar kandidat, tapi tetap menyisakan nama-nama besar.

Analisis Mendalam Kandidat Potensial

Mari kita bedah satu per satu sosok yang paling sering disebut:

Luis Milla

Luis Milla, pelatih Spanyol berusia 59 tahun, bukan nama asing di Indonesia. Ia pernah menangani Timnas Indonesia dan U-23 pada 2017-2018, membawa medali perunggu SEA Games 2017, sebelum melatih Persib Bandung pada 2022-2023 dengan finis di posisi ketiga Liga 1. Gaya bermainnya yang khas—formasi 3-5-2 dengan operan pendek—dan fokus pada pemain muda membuatnya disegani. Setelah meninggalkan Persib pada 2023, Milla kini tanpa klub, tapi rumor pada Mei 2025 menyebutkan ia hampir pasti ke Bali United. Belum ada konfirmasi resmi, jadi pintu ke Persija masih terbuka.

Baca Juga  Juventus Main Jelek, Massimiliano Allegri Marah-marah ke Wartawan: Gak Usah Ajari Saya Jadi Pelatih!

Milla adalah paket lengkap: pengalaman lokal, lisensi UEFA Pro, dan visi jangka panjang. Tapi, kalau Bali United mengunci jasanya, Persija harus cepat beralih ke opsi lain. Kehilangan Milla bisa jadi pukulan telak, mengingat ia memenuhi semua kriteria yang diinginkan Jakmania.

Thomas Doll

Thomas Doll, pria Jerman berusia 59 tahun, punya cerita unfinished business dengan Persija. Ia melatih klub ini pada 2022-2024, membawa tim jadi runner-up Liga 1 2022-2023 dan meraih gelar pelatih terbaik Juli 2023. Perpisahan pada Juni 2024 disebut sebagai kesepakatan bersama setelah musim buruk 2023-2024. Dengan formasi 3-4-1-2 dan pendekatan intens ala Shin Tae-yong, Doll kini tanpa klub dan jadi kandidat kuat untuk kembali.

Kelebihan Doll? Ia tahu persis DNA Persija—pemain, suporter, dan Liga 1. Setelah kegagalan Pena, Doll bisa jadi jalan pintas menuju stabilitas. Tapi, bisakah ia membawa sesuatu yang baru setelah sebelumnya gagal mempertahankan momentum?

Shin Tae-yong

Shin Tae-yong, pelatih Korea Selatan yang mengangkat level Timnas Indonesia, sering jadi bahan spekulasi. Ia dipecat PSSI pada 6 Januari 2025 dan belum melatih lagi sejak itu. Namun, pada 9 April 2025, ia tegas membantah rumor tawaran dari klub Indonesia via New Daily. Meski populer, pernyataan ini menutup peluangnya ke Persija kecuali ada perubahan drastis.

Shin mungkin impian banyak fans, tapi realitas bicara lain. Ia bukan opsi realistis saat ini.

Stefano Cugurra (Teco)

Teco, pelatih Brasil yang membawa Persija juara Liga 1 2018, adalah nama yang bikin hati Jakmania bergetar. Setelah melatih Persebaya dan Bali United, ia akan meninggalkan Bali United akhir musim 2024/2025. Teco bilang, “Saat ini terpikirkan masih Indonesia, tergantung klub mana nantinya.” Dengan status bebas kontrak sebentar lagi, ia jadi kandidat terpanas.

Baca Juga  Kabar Terkini Marc Klok setelah Tinggalkan Timnas Indonesia, Cedera Parah?

Teco adalah simbol kemenangan bagi Persija. Kembalinya bisa jadi suntikan semangat besar, tapi apakah ia masih punya keajaiban seperti tujuh tahun lalu?

Dampak & Prediksi: Pengaruh Pilihan Pelatih terhadap Persija dan Liga 1

Pilihan pelatih akan menentukan arah Persija di 2025/2026. Milla bisa membawa pendekatan segar dengan pengembangan jangka panjang, tapi risiko kehilangannya ke Bali United nyata. Doll menawarkan stabilitas dan hasil cepat, cocok untuk tekanan instan. Teco? Ia adalah kartu nostalgia yang bisa mengembalikan mental juara.

Dampaknya tak hanya untuk Persija. Liga 1 akan semakin kompetitif jika pelatih top seperti ini tersebar di klub-klub besar. Prediksi saya: Persija akan memilih antara Doll dan Teco, dengan kecenderungan ke Teco karena rekam jejak juaranya dan dukungan suporter yang masif.

Kutipan Penting

  • Mohamad Prapanca, Direktur Persija: “Kami butuh pelatih yang bisa memberi dampak sejak hari pertama, tapi juga punya visi besar. Pengalaman lokal adalah bonus.”
  • Diky Soemarno, Ketua Umum The Jakmania: “Pelatih harus paham Persija dan Indonesia. Kami ingin chemistry, bukan coba-coba.”

Tabel Perbandingan Kandidat Pelatih Utama Persija Jakarta 2025

Nama Pelatih Kewarganegaraan Pengalaman di Indonesia Status Terkini (Mei 2025) Catatan Penting
Luis Milla Spanyol Timnas (2017-2018), Persib (2022-2023) Tanpa klub Rumor kuat ke Bali United
Thomas Doll Jerman Persija (2022-2024) Tanpa klub Eks pelatih Persija, kenal tim
Shin Tae-yong Korea Selatan Timnas (hingga 2025) Tanpa klub sejak Januari 2025 Membantah rumor klub Indonesia
Stefano Cugurra (Teco) Brasil Persija (2018), Bali United (hingga 2025) Akan bebas akhir 2024/2025 Juara bersama Persija, ingin tetap di RI

Penutupan: Siapa yang Paling Berpeluang?

Dua nama menonjol: Thomas Doll dan Stefano Cugurra. Doll punya keunggulan familiarity, sementara Teco membawa aura juara. Shin Tae-yong hampir pasti keluar dari daftar, dan Milla tergantung pada langkah Bali United. Saya condong ke Teco—kombinasi pengalaman, prestasi, dan ikatan emosionalnya sulit dikalahkan. Persija butuh pelatih yang bisa langsung gaspol, dan Teco adalah jawabannya.

Pantau terus Score.co.id untuk update terbaru seputar Persija Jakarta dan Liga 1!