Formasi Argentina 2025
score.co.id – Siapa sangka di usia 37 tahun, Lionel Messi masih jadi jantung Timnas Argentina? Menjelang Piala Dunia 2026, Albiceleste terus memukau dengan taktik brilian dan talenta mengagumkan. Formasi fleksibel mereka ibarat mesin sepakbola yang sulit dihentikan. Apa rahasia keistimewaan skuad ini di 2025? Bagaimana Messi bertahan sebagai pilar krusial? Simak ulasannya!
Pada tahun 2025, Timnas Argentina konsisten menggunakan formasi 4-3-3 sebagai tulang punggung permainan mereka. Formasi ini bukan hal baru, tetapi cara mereka memainkannya menunjukkan keseimbangan sempurna antara pertahanan yang kokoh dan serangan yang mematikan.

Berikut susunan pemain kunci berdasarkan pertandingan terbaru pada Maret 2025:
- Penjaga Gawang: Emiliano Martínez (Aston Villa) – Benteng terakhir yang tak tergoyahkan.
- Bek Kanan: Nahuel Molina (Atlético Madrid) – Memberikan lebar dan energi di sisi kanan.
- Bek Tengah: Cristian Romero (Tottenham Hotspur) dan Lisandro Martínez (Marseille) – Duet tangguh yang sulit ditembus.
- Bek Kiri: Nicolás Tagliafico (Lyon) – Solid bertahan, cerdas menyerang.
- Gelandang Bertahan: Rodrigo De Paul (Atlético Madrid) – Motor permainan di lini tengah.
- Gelandang Serba Bisa: Enzo Fernández (Chelsea) – Pengatur tempo yang brilian.
- Gelandang Kreatif: Alexis Mac Allister (Liverpool) – Otak di balik serangan.
- Penyerang Kanan: Lionel Messi (Inter Miami CF) – Maestro yang tak lekang oleh waktu.
- Penyerang Tengah: Julián Álvarez (Manchester City) – Ujung tombak yang haus gol.
- Penyerang Kiri: Lautaro Martínez (Inter Milan) – Ancaman konstan di kotak penalti.
Formasi 4-3-3 ini memungkinkan Argentina untuk bertahan dengan disiplin berkat empat bek yang terkoordinasi baik, sementara trio gelandang menjadi jembatan antara lini belakang dan depan. Lini serang yang dipimpin Messi, Álvarez, dan Lautaro adalah mimpi buruk bagi setiap lawan-kreativitas, kecepatan, dan insting gol berpadu dalam harmoni mematikan.
Analisis Formasi dan Taktik Argentina
Taktik Argentina di tahun 2025 adalah bukti nyata dari evolusi sepakbola modern. Mereka tak sekadar mengandalkan bakat individu, tetapi juga strategi kolektif yang terukur. Salah satu contoh nyata adalah kemenangan 4-1 atas Brazil pada 25 Maret 2025. Meski tanpa Messi saat itu, tim mampu beralih ke formasi 4-1-4-1 yang kemudian menjadi 4-4-1-1 saat bertahan-bukti fleksibilitas mereka.
Ada tiga elemen kunci dalam taktik mereka:
- Overloading Flank: Pemain seperti De Paul atau Thiago Almada sering memulai dari posisi dalam sebelum melebar ke sisi lapangan. Ini menciptakan kelebihan jumlah di satu area, membingungkan lawan, lalu membuka ruang di sisi lain untuk serangan balik cepat.
- Transisi Cepat: Setelah merebut bola, Argentina langsung melesat ke depan. Dalam laga melawan Brazil, mereka mempertahankan penguasaan bola selama dua menit penuh dari kick-off-42 operan tanpa gangguan-sebelum lawan sempat bereaksi.
- Tekanan Kolektif: Saat kehilangan bola, pressing dilakukan secara terorganisir. Pemain terdekat menekan, sementara lini kedua menutup celah, memastikan lawan tak punya waktu untuk bernapas.
Namun, ketika Messi bermain, dimensi permainan berubah drastis. Ia sering turun ke tengah sebagai false 9, mengatur alur serangan dengan visi dan umpan-umpan presisi yang tak tertandingi. Dalam fase menyerang, ia tetap jadi ancaman utama-entah mencetak gol atau membuka ruang untuk Álvarez dan Lautaro. Statistik terbaru menunjukkan Messi telah mencatatkan 5 gol dan 6 assist di tahun 2025, angka yang luar biasa untuk pemain seusianya.
Dampak Taktik dan Prediksi Masa Depan
Keberhasilan taktik ini terlihat jelas dari performa Argentina. Kemenangan atas Brazil bukan kebetulan-itu adalah cerminan dari kedalaman skuat dan kemampuan adaptasi mereka. Bahkan tanpa Messi, tim tetap mampu mendominasi, berkat kontribusi pemain muda seperti Enzo Fernández dan Julián Álvarez yang mulai menunjukkan taji.
Menatap Piala Dunia 2026, prospek Argentina sangat menjanjikan. Kombinasi pengalaman Messi, De Paul, dan Martínez dengan energi baru dari generasi muda menciptakan tim yang nyaris sempurna. Namun, ada satu pertanyaan besar: hingga kapan Messi bisa bertahan di level ini? Pada usia 39 tahun di tahun 2026, fisiknya mungkin menurun, tetapi kecerdasan dan pengaruhnya di lapangan sulit digantikan. Jika Argentina mampu menjaga keseimbangan ini, mereka berpeluang besar mengulang kejayaan 2022.
Kutipan Penting
Pelatih kepala Argentina menegaskan peran Messi:
“Messi adalah arsitek permainan kami. Kemampuannya membaca situasi dan menciptakan peluang dari hal-hal kecil adalah bakat langka yang tak bisa diajarkan.”
Sementara itu, Julián Álvarez berbagi pengalamannya:
“Bermain bersama Messi seperti belajar dari buku hidup. Ia tak hanya hebat di lapangan, tapi juga menginspirasi kami untuk terus maju.”
| Posisi | Pemain | Klub | Gol (2025) | Assist (2025) |
|---|---|---|---|---|
| Penjaga Gawang | Emiliano Martínez | Aston Villa | 0 | 0 |
| Bek Kanan | Nahuel Molina | Atlético Madrid | 1 | 2 |
| Bek Tengah | Cristian Romero | Tottenham Hotspur | 0 | 0 |
| Bek Tengah | Lisandro Martínez | Marseille | 0 | 1 |
| Bek Kiri | Nicolás Tagliafico | Lyon | 0 | 1 |
| Gelandang Bertahan | Rodrigo De Paul | Atlético Madrid | 1 | 3 |
| Gelandang Serba Bisa | Enzo Fernández | Chelsea | 2 | 4 |
| Gelandang Kreatif | Alexis Mac Allister | Liverpool | 1 | 2 |
| Penyerang Kanan | Lionel Messi | Inter Miami CF | 5 | 6 |
| Penyerang Tengah | Julián Álvarez | Manchester City | 4 | 2 |
| Penyerang Kiri | Lautaro Martínez | Inter Milan | 3 | 1 |
Penutupan
Timnas Argentina di tahun 2025 adalah perpaduan apik antara strategi cerdas dan talenta kelas dunia. Formasi 4-3-3 mereka bukan sekadar angka di papan taktik, melainkan fondasi dari permainan yang dinamis dan efektif. Messi, meski tak lagi muda, tetap jadi nyawa tim ini-seorang maestro yang sulit tergantikan. Dengan Piala Dunia 2026 di depan mata, Albiceleste punya segalanya untuk kembali mengukir sejarah.
Ingin tahu lebih banyak tentang sepakbola dunia? Ikuti terus berita terbaru dan analisis mendalam di score.co.id!












