SCORE.CO.ID – Awal februari 2025, pembalap ganteng Marq Marquez alami gugup alias deg-degkan jalani debut bersama Ducati.
Pembalap 32 tahun tersebut menghadapi musim ke-18 di Kejuaraan Dunia. Artinya, ia telah menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di paddock. Terlepas dari pengalamannya dan koleksi banyak kemenangan dan titel, Marc Marquez mengakui bahwa ia merasa gugup menjelang dimulainya musim baru bersama Ducati.
Dilansir dari situs grand prix Thailand, bagaimana ia mengalami tekanan mental debut disini.
“Saya sedikit lebih gugup dari biasanya karena Grand Prix pertama musim ini selalu istimewa,” jelas Marquez sebelum ia dan rekan setim barunya, Pecco Bagnaia menjadi pusat perhatian pada Kamis dalam konferensi pers resmi pertama menjelang Grand Prix Thailand yang akan mengawali musim MotoGP 2025/2026.
Bagi Marquez, balapan pertama tahun ini tidak pernah menjadi skenario yang menguntungkan. Faktanya, sejak promosi ke kelas utama pada 2013, hanya sekali, pada musim 2014, ia memenangi Grand Prix pembuka. Selebihnya, ia selalu gagal finis terdepan.
Namun, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kejuaraan dimulai di Sirkuit Internasional Chang di Buriram. Sebuah lintasan yang lebih disukai oleh pembalap asal Catalan, yang menang di sana pada musim 2018 dan 2019 bersama Honda.
“Saya senang bisa balapan di Thailand, kami tiba setelah menjalani pramusim yang baik dan dengan basis yang bagus,” jelas pembalap Ducati ini.
Marquez mendominasi tes pramusim terakhir, yang diadakan di sirkuit yang sama, dengan catatan waktu tercepat dan latihan balap yang paling konsisten.
“Kami bekerja dengan sangat baik bersama tim,” tutur juara MotoGP enam kali, sebelum memperingatkan bahwa banyak hal bisa berubah saat kompetisi dimulai.
“Memang benar bahwa balapannya berbeda, Anda harus memperhatikan semuanya, tapi saya benar-benar ingin memulai dan melakukannya dengan baik,” imbuhnya menambahkan.
Sementara penampilan pramusim Marq Marquez menunjukkan bahwa pembalap Spanyol itu sedang berada dalam momen yang luar biasa. Rekan setim barunya, Pecco Bagnaia, merasa musim dingin kali ini lebih sulit.
Sementara beberapa orang percaya bahwa pembalap Italia itu telah berjuang lebih keras, yang lain berpendapat bahwa dia tidak ingin menunjukkan kartunya lebih awal agar tidak memberikan petunjuk kemenangan apa pun.
“Pramusim berjalan positif, tidak sempurna. Tapi, kami telah bekerja keras untuk mendapatkan motor dalam kondisi terbaik dan membuat keputusan yang paling solid dalam hal pengembangan,” untuk memperjelas bahwa ia telah memimpin keputusan mengenai jalan ke depan bersama Ducati.
