Pelatih Al Ettifaq 2025
Score.co.id – Sepak bola itu ibarat catur raksasa di atas rumput hijau, tempat para pemain jadi bidak yang menari mengikuti irama strategi pelatih. Di Liga Pro Saudi, Al Ettifaq selalu punya cara untuk mencuri perhatian. Bu
kan cuma karena sejarahnya yang kaya, tapi juga karena lika-liku di kursi pelatih yang tak pernah sepi dari sorotan. Steven Gerrard, ikon Liverpool, pernah mencoba mengukir cerita di sini, tapi jejaknya belum benar-benar mengguncang ekspektasi. Sekarang, semua mata tertuju pada sosok lokal yang mungkin belum setenar nama-nama impor: Saad Al-Shehri. Siapa dia sebenarnya? Mampukah dia mengangkat Al Ettifaq ke papan atas, atau justru terbentur tembok tantangan yang terlalu tinggi?
Menguak Peran Krusial Pelatih Al Ettifaq di Musim 2025
Tanggal 30 Januari 2025 jadi titik balik buat Al Ettifaq. Tongkat kepelatihan beralih dari Gerrard ke Saad Al-Shehri, sebuah keputusan yang lahir dari hasil kurang memuaskan sebelumnya. Bagi klub yang berbasis di Dammam ini, langkah itu menandakan awal baru. Bukan sembarang pilihan, Al-Shehri datang dengan bekal pengalaman mumpuni, terutama soal mengasah talenta muda dan menangani tim nasional Saudi Arabia. Ini seperti pertaruhan besar: menyerahkan kemudi pada pelatih yang dikenal jago membina, untuk bertarung di liga yang keras dan penuh tekanan.
Dari Rumput Hijau ke Bangku Pelatih: Perjalanan Karier Saad Al-Shehri
Saad Al-Shehri lahir di Dammam, 9 Januari 1980. Namanya bukan asing di sepak bola Saudi. Awalnya, dia adalah pemain yang malang melintang di klub besar seperti Al-Ettifaq, Al-Nassr, hingga Al-Qadsiah. Ia bahkan sempat memperkuat timnas U20 Saudi di Piala Dunia Pemuda FIFA 1999. Tapi, cedera di tahun 2009 memaksa karier bermainnya berhenti. Dari situ, cerita baru dimulai.
Dari lapangan, ia melangkah ke pinggirnya sebagai pelatih. Awal mula, ia menangani tim pendidikan wilayah timur. Tak butuh waktu lama, prestasinya langsung bersinar: membawa timnya juara Liga Sepak Bola Sekolah dan dapat acungan jempol dari legenda Saudi, Khalil Al-Zayani. Dari situ, kariernya terus menanjak, terutama di level tim junior. Nih, catatan perjalanannya:
- 2008–2009: Manajer Tim Pendidikan Wilayah Timur, juara Liga Sepak Bola Sekolah, dipuji Khalil Al-Zayani.
- 2010: Manajer Al-Qadsiah U17, sukses promosi ke Liga U17 Premier.
- 2011–2012: Manajer Al-Qadsiah U19, bawa pulang gelar Liga U19 Premier.
- Asisten Saudi Arabia U20: Juara Kejuaraan GCC U17 2012.
- 2013–2015: Manajer Al-Nassr U19, juara Liga U19 Premier 2014–2015.
- 2015–2017: Manajer Saudi Arabia U20, runner-up AFC U-19 Championship 2016, masuk 16 besar FIFA U-20 World Cup 2017.
- 2017: Manajer Al-Nahda, tapi kontrak batal karena urusan administratif.
- 2017: Manajer Al-Ettifaq U23.
- 2017–2018: Manajer Al-Ettifaq tim utama, 16 laga, 8 menang, 4 seri, 4 kalah, finis ke-4 liga, win rate 50%.
- 2018–2025: Manajer Saudi Arabia U23, runner-up AFC U-23 Championship 2020, juara AFC U-23 Asian Cup 2022, juara WAFF U-23 Championship 2022, 104 laga, 49 menang, 30 seri, 25 kalah, win rate 47,12%.
- 2023: Manajer interim tim senior Saudi Arabia, 3 laga, 1 menang, 2 kalah, win rate 33,33%, gugur di Piala Teluk ke-25.
- 2025–sekarang: Manajer Al-Ettifaq, 16 laga, 6 menang, 4 seri, 6 kalah, win rate 37,50%.
Lihat daftar itu, Al-Shehri jelas jagonya di level muda. Puncaknya? Bawa timnas U23 juara AFC U-23 Asian Cup 2022. Itu bukan cuma trofi, tapi bukti dia punya nyali dan otak buat ngatur tim.
Analisis Awal di Al Ettifaq: Jejak Sang Maestro Baru
Kedatangan Al-Shehri sebagai pelatih utama Al Ettifaq di Januari 2025 bikin banyak orang penasaran. Klub bilang ini hasil diskusi matang, dan Presiden Samer Al Misehal tegas bilang tim butuh arah baru. Debutnya langsung bikin optimis: menang 3-1 lawan Al Shabab, 1 Februari 2025. Start yang manis, bukan?
Tapi, sepak bola nggak pernah lelet bikin drama. Dari 16 laga awal, dia raih 6 kemenangan, 4 imbang, dan 6 kalah—win rate 37,50%. Angka ini biasa aja kalau dilihat sekilas, tapi ceritanya lebih dalam dari itu. Ada tanda-tanda cerah: Vitinho, penyerang Brasil andalan tim, bilang, “Al-Shehri bawa semangat baru. Taktiknya bikin kami lebih solid.” Bukan cuma omong kosong, ini sinyal ada perubahan di tim.
Sayurannya, tantangan masih gede. Lini depan Al Ettifaq sering mandul, dan konsistensi di laga besar masih jadi PR. Kekalahan 0-1 dari Damac jadi contoh nyata: meski semangat naik, adaptasi sama gaya Al-Shehri butuh waktu.
Dampak dan Prediksi: Masa Depan Al Ettifaq di Tangan Lokal
Memilih Al-Shehri, pelatih lokal, adalah langkah berani Al Ettifaq. Ini kayak klub bilang, “Kami percaya sama anak negeri!” Bisa juga ini rencana panjang, bangun tim dari dasar, pakai filosofi yang udah terbukti di tim muda. Dampaknya? Semangat tim jelas bangkit. Gaya latihnya yang ngotot soal taktik dan disiplin jadi angin segar buat skuad yang sempat terseok-seok.
Ke depan, Al Ettifaq bisa jadi tim yang lebih rapi dan susah dilupain lawan. Hasil cepat mungkin belum tentu, tapi prosesnya keliatan menjanjikan. Seorang analis lokal bilang, “Ini bukan lari cepet, ini maraton. Fondasinya lagi dibikin kuat.” Dukungan manajemen, plus kabar kontrak bakal diperpanjang, jadi modal besar buat Al-Shehri wujudin visinya. Tapi ya, tekanan fans dan kompetisi liga nggak bakal ninggalin dia tenang.
Menatap Masa Depan di Bawah Kemudi Al-Shehri
Saad Al-Shehri adalah bukti bahwa pelatih lokal Saudi nggak kalah hebat. Dari tim junior sampai timnas, jejaknya solid. Di Al Ettifaq, meski startnya naik-turun, harapan tetap ada—apalagi pemain mulai nyanyi pujian buat dia. Dia tahu caranya bangun tim dari nol, dan itu aset gede di liga yang makin sengit ini.
Bisa nggak dia bawa Al Ettifaq balik ke papan atas? Waktu yang bakal jawab. Yang jelas, dia sosok yang nggak bisa dipandang sebelah mata. Perjalanan tim ini di tangannya bakal jadi tontonan seru di 2025. Sabar, kita lihat aja aksinya!
Jangan lupa ikuti Score.co.id untuk info lainnya seputar sepak bola dan analisis mendalam!
