Pemain Qatar keturunan Indonesia
score.co.id – Dunia sepak bola modern diwarnai oleh fenomena menarik: pemain diaspora yang memilih membela negara leluhur orang tua mereka. Qatar, sebagai kekuatan baru sepak bola Asia, menjadi rumah bagi talenta-talenta dengan darah campuran, termasuk mereka yang memiliki akar Indonesia. Di tengah geliat persaingan global, bagaimana potensi pemain keturunan Indonesia di Qatar pada tahun 2025? Simak analisis eksklusif dari score.co.id.
Abdurrahman Iwan: Mutiara Muda Al-Wakrah dengan Darah Serang
Lahir di Doha pada 14 Agustus 2006, Abdurrahman Iwan Kuswanto menjadi sosok paling menjanjikan di antara pemain keturunan Indonesia di Qatar. Di usianya yang menginjak 19 tahun pada 2025, bek tengah ini sedang dalam fase krusial pengembangan karier. Orang tuanya berasal dari Kramatwatu, Serang-sebuah fakta yang membuka peluang bagi Timnas Indonesia.

Perjalanan Akademi Elite
Iwan memulai karier di Al-Wakrah (2012-2015), lalu menempuh pendidikan di Aspire Academy (2015-2019)-pusat pelatihan ternama Qatar yang melahirkan bintang seperti Almoez Ali. Kembali ke Al-Wakrah pada 2019, ia diproyeksikan debut di tim senior mulai musim 2025. Transformasi posisinya dari penyerang-pernah dijuluki “Maradona kecil” di level junior-menjadi bek tengah mengindikasikan kecerdasan taktis luar biasa.
Pertarungan Diplomasi Timnas
- 2022-2023: Dipanggil Timnas Qatar U-17 meski tak dapat menit bermain di AFC U-17 Asian Cup.
- Juli 2023: PSSI mulai pendekatan intensif.
- Proyeksi 2025: Berpeluang memperkuat Indonesia U-23 atau tim senior.
Iwan pernah berkomentar: “PSSI belum menghubungi saya ketika Qatar memanggil.” Pernyataan ini menyoroti perubahan strategi scouting PSSI yang kini lebih agresif menjaring diaspora.
Profil Abdurrahman Iwan (2025)
| Informasi Pribadi | Detail |
|---|---|
| Nama Lengkap | Abdurrahman Iwan Kuswanto |
| Tanggal Lahir | 14 Agustus 2006 |
| Usia (Agustus 2025) | 19 tahun |
| Tempat Lahir | Doha, Qatar |
| Posisi | Bek Tengah |
| Karier Klub | |
| Tim Sekarang (2025) | Al-Wakrah (Qatar Stars League) |
| Karier Junior | Al-Wakrah (2012-2015), Aspire Academy (2015-2019), Al-Wakrah (2019-) |
| Proyeksi Debut Senior | 2025 (Al-Wakrah) |
| Karier Internasional | |
| Sebelumnya | Qatar U-17 (2022-2023, 0 penampilan) |
| Proyeksi 2025 | Indonesia U-23 / Timnas Senior |
Analisis: Mengapa Iwan Jadi Rebutan?
Pertama, latar belakang Aspire Academy memberinya fondasi teknis setara Eropa. Akademi ini dikenal dengan metode pelatihan berbasis data dan fasilitas mutakhir. Kedua, fleksibilitas posisi-dari penyerang ke bek-menunjukkan adaptabilitas tinggi. Bek tengah dengan insting penyerang menjadi aset langka.
Ketiga, status kewarganegaraan. Meski lahir di Qatar, Iwan belum tampil resmi untuk timnas senior negara tersebut. Ini membuka peluang PSSI memanfaatkan FIFA Rules Article 9 tentang pergantian asosiasi bagi pemain di bawah 21 tahun.
Realitas Pemain Keturunan Lain: Mengapa Hanya Iwan yang Menonjol?
Berdasarkan riset terkini, Iwan adalah satu-satunya pemain Qatar keturunan Indonesia yang memiliki proyeksi karier signifikan di 2025. Fenomena ini disebabkan:
- Minimnya Migrasi Olahragawan Indonesia ke Qatar-berbeda dengan Belanda atau Jepang yang punya komunitas besar.
- Seleksi Ketat Aspire Academy yang hanya menerima 0,2% pendaftar.
- Faktor Budaya: Mayoritas diaspora Indonesia di Qatar bekerja di sektor non-olahraga.
Catatan score.co.id: Beberapa nama seperti Sandy Walsh (Belanda) atau Shayne Pattynama (Norwegia) telah membela Timnas Indonesia, tapi mereka bukan produk sistem sepak bola Qatar.
Tak Lekang oleh Waktu: Para Veteran Eropa 2025
Sementara Iwan merintis karier, sejumlah legenda justru menantang hukum alam. Di liga top Eropa, para pemain berusia 40+ tahun masih tampil mengagumkan.
Pepe Reina: Kiper Como yang Abadi
Lahir 31 Agustus 1982, kiper Spanyol ini akan berusia 43 tahun di akhir 2025. Musim 2024/2025, ia menjadi pilar Como 1907 (Serie A) dengan 12 penampilan dan 2 clean sheet. Prestasi gemilangnya:
- Juara Piala Dunia 2010 & Euro 2008/2012 bersama Spanyol.
- Gelar Bundesliga 2014/2015 bersama Bayern Munich.
Kunci umur panjangnya: Refleks brilian dan manajemen waktu bermain yang cerdas.
Dante: Sang Jenderal Pertahanan Nice
Bek asal Brasil kelahiran 18 Oktober 1983 ini masih jadi andalan OGC Nice di Ligue 1. Di usia 42 tahun (2025), ia telah tampil 20 kali musim ini. Dante mengonfirmasi pensiun pada 2026-tapi performanya masih setara bek muda. Rahasianya? Disiplin fisik ekstra dan peran sebagai defensive leader.
Fakta Menarik: 4 dari 6 pemain tertua Eropa 2025 adalah kiper. Mengapa?
- Tuntutan fisik berbeda: Kiper tak perlu lari intensif 90 menit.
- Posisi mengandalkan pengalaman: Reading permainan dan positioning jadi kunci.
- Teknologi kedokteran olahraga: Regenerasi sel dan pemulihan cedera kini lebih maju.
Penutup: Antara Harapan dan Realitas
Abdurrahman Iwan bukan sekadar potensi-ia simbol strategi baru PSSI menjangkau diaspora secara proaktif. Jika debut seniornya di Al-Wakrah sukses, peluang membela Garuda terbuka lebar. Sementara itu, kegigihan veteran seperti Reina dan Dante membuktikan bahwa sepak bola adalah seni mengolah waktu: tekad bisa mengalahkan angka.
Pantau terus perkembangan terkini seputar pemain diaspora dan legenda sepak bola dunia hanya di score.co.id!












