Penghargaan yang dimenangkan Zlatan Ibrahimović
score.co.id – Siapa tak kenal Zlatan Ibrahimović? Legenda hidup yang mengubah definisi “striker fenomenal” dalam sepak bola modern. Dengan 34 trofi, lebih dari 570 gol, dan jejak prestasi di empat dekade berbeda (1990-an-2020-an), Ibrahimović bukan sekadar pemain-ia adalah fenomena budaya. Dari Malmö hingga Los Angeles, pria asal Swedia ini membuktikan: di mana pun kakinya berpijak, trofi dan rekor pasti menyusul. Berikut petualangan lengkap koleksi penghargaan sang ikon.
Gudang Trofi Klub: Dari Amsterdam hingga Los Angeles
Ajax (1999-2004): Pondasi Sang Legenda
Di Amsterdam, bakat mentah Ibrahimović disempurnakan. Ia memborong:
- Eredivisie (2001/02, 2003/04): Dua gelar liga dengan 26 gol kontribusi.
- KNVB Cup (2001/02): Membawa Ajax juara piala setelah 25 tahun puasa.
- Johan Cruyff Shield (2002): Trofi perdananya di level profesional.

Juventus (2004-2006): Awal Dominasi Italia
Meski gelar Serie A 2004/05 dan 2005/06 dibatalkan karena skandal Calciopoli, performa Zlatan tak terbantah: 26 gol dalam 92 penampilan.
Inter Milan (2006-2009): Raja San Siro Versi Nerazzurri
Di bawah Roberto Mancini, Zlatan menjadi motor serangan:
- Serie A (2006/07, 2007/08, 2008/09): Tiga gelar beruntun.
- Supercoppa Italiana (2006, 2008): Dua trofi lewat gol penentu.
Barcelona (2009-2010): Petualangan Singkat nan Gemilang
Bersama Messi dan Xavi, ia raih:
- La Liga (2009/10): 22 gol dalam 46 pertandingan.
- Supercopa de España (2009, 2010): Kembali juara melawan Athletic Bilbao.
- UEFA Super Cup (2009): Kemenangan tipis 1-0 atas Shakhtar Donetsk.
- FIFA Club World Cup (2009): Cetak gol kemenangan vs Estudiantes.
AC Milan (2010-2012 & 2020-2023): Cinta Dua Fase
- Serie A (2010/11, 2021/22): Jadi pemain tertua pencetak gol di Serie A (41 tahun).
- Supercoppa Italiana (2011): Hattrick saat hancurkan Inter 4-2.
Paris Saint-Germain (2012-2016): Membangun Dinasti
Era emas PSG tak lepas dari 156 gol Zlatan:
- Ligue 1 (2012/13-2015/16): Empat gelar berturut-turut.
- Coupe de France (2014/15, 2015/16): Dua piala nasional.
- Coupe de la Ligue (2013/14-2015/16): Tiga gelar sekaligus top scorer.
- Trophée des Champions (2013-2015): Tiga trofi super cup.
Manchester United (2016-2018): Hadiah Terakhir di Eropa
- EFL Cup (2016/17): Dua gol final vs Southampton.
- FA Community Shield (2016): Kalahkan Leicester City.
- UEFA Europa League (2016/17): Bawa United juara meski cedera.
Mahkota Individual: Bukti Keabadian Klas Zlatan
Penghargaan Berbasis Liga
- Pemain Terbaik Ligue 1: Tiga kali (2012/13, 2013/14, 2015/16).
- Pemain Terbaik Serie A: Tiga kali (2004/05, 2010/11, 2021/22).
- Top Skor Liga: Tujuh gelar (Serie A, Ligue 1, MLS).
Penghargaan Global
- FIFA FIFPro World XI (2013).
- UEFA Team of the Year (2007, 2009, 2013, 2014).
- FIFA Puskás Award (2013) untuk bicycle kick 35 yard vs Inggris.
Rekor Nasional Swedia
- Guldbollen (12x): Pemain Terbaik Swedia (2007-2016, 2020).
- Pencetak Gol Tertinggi Timnas: 62 gol.
Penghargaan Spesifik Klub
- Pemain Terbaik PSG: 2012/13, 2013/14, 2015/16.
- Pemain Asing Terbaik di Italia: Juventus (2005), Inter (2008, 2009), Milan (2011, 2012).
- MLS All-Star (2018, 2019) dan MLS Best XI (2018, 2019).
Rekor yang Menantang Logika
Ibrahimović adalah mesin pemecah stereotip:
- Raja Derby Multinegara: Satu-satunya pemain yang cetak gol di Derby della Madonnina (Milan vs Inter), El Clásico (Barca vs Madrid), Le Classique (PSG vs Marseille), Manchester Derby, dan El Tráfico (LA Galaxy vs LAFC).
- Legenda Liga Champions: Cetak gol untuk 6 klub berbeda (Ajax, Juve, Inter, Barca, Milan, PSG).
- Debut Manja: Gol pada laga perdana di Premier League, Serie A, La Liga, Ligue 1, dan Liga Champions.
- Pemain Tertua Serie A: Cetak gol di usia 41 tahun 166 hari.
Analisis: DNA Juara Ibrahimović
Apa rahasianya? Adaptabilitas tanpa kompromi. Zlatan tak sekadar mencetak gol-ia mengubah DNA tim. Di PSG, ia jadi katalisator transformasi dari “klub kaya” jadi raksasa Eropa. Di Milan, kepemimpinannya membangkitkan semangat Rossoneri yang sempat redup. Karisma dan killer instinct-nya memaksa rekan setim naik level.
Yang lebih mengagumkan: konsistensi lintas generasi. Saat Ronaldo Fenômeno dan Henry sudah pensiun, Zlatan masih mencetak gol di Serie A dengan kaki palsu pasca-cedera lutut. Filosofinya sederhana: “Lion doesn’t compare himself with humans.”
Warisan Abadi: Lebih dari Sekadar Angka
34 trofi dan 570 gol hanya sebagian cerita. Ibrahimović mewariskan mentalitas: bahwa usia bukan batas, cedera bukan halangan, dan ego-dalam takaran tepat-bisa jadi bahan bakar juara. Ia membuktikan bahwa sepak bola bukan cuma permainan fisik, tapi panggung bagi karakter tak tergantikan.
Di setiap klub, ia tinggalkan jejak: tak hanya gelar, tapi legenda gol spektakuler dan ucapan “I came like a king, left like a legend”. Kini, meski sudah gantung sepatu, namanya tetap abadi di museum klub-klub elit Eropa.
Saksikan kisah legenda lainnya hanya di score.co.id! Update berita sepakbola terkini, analisis mendalam, dan statistik akurat-hanya untuk pecinta sepakbola sejati.












