Posisi pemain real madrid
score.co.id – Sejak era Santiago Bernabéu hingga proyeksi era Xabi Alonso, Real Madrid tak hanya berubah wajah-tapi juga filosofi taktis dan komposisi pemain. Bagaimana evolusi posisi pemain membentuk identitas Los Blancos? Simak analisis eksklusif dari rahim sejarah hingga dinamika terkini 2025.
Evolusi Taktis dan Peran Pemain dari Masa ke MasaEra Bernabéu (1943-1978): Fondasi Legenda
Di bawah Santiago Bernabéu, Real Madrid membangun DNA klub sebagai raja Eropa. Alfredo Di Stéfano-sosok multifungsi yang bermain sebagai striker sekaligus playmaker-menjadi poros tak tergantikan. Ferenc Puskás (penyerang murni) dan Paco Gento (sayap kiri eksplosif) melengkapi trio mematikan. Formasi fleksibel 4-2-4 atau 3-2-5 mengandalkan serangan langsung dan mobilitas tinggi, dengan Raymond Kopa sebagai pengatur ritme.

Revolusi Galácticos: Bintang di Setiap Posisi
Kebijakan “Galácticos” di awal 2000an mengubah paradigma. Presiden Florentino Pérez membangun tim super dengan merekrut pemain papan atas:
- Zinedine Zidane (gelandang serang) sebagai otak kreatif.
- Ronaldo Nazário (penyerang tengah) dengan finishing maut.
- David Beckham (sayap kanan) spesialis umpan silang.
- Cristiano Ronaldo (sayap kiri) yang berevolusi menjadi striker.
Formasi 4-3-3 klasik dirombak untuk mengakomodasi bintang. Luís Figo dipaksa bermain di kiri, sementara Claude Makélélé-pemain bertahan vital-dilepas demi keseimbangan finansial. Keputusan ini membuktikan: integrasi bintang lebih rumit dari sekadar mengumpulkan nama besar.
Taktik Pragmatis Del Bosque (1999): Tiga Bek Tengah
Ketika krisis bek tengah melanda, Vicente del Bosque berinovasi dengan formasi 3-5-2. Michel Salgado dan Roberto Carlos-bek sayap andal-diberi kebebasan menyerang. Fernando Hierro jadi libero yang menyapu ancaman. Taktik ini sukses memenangi Liga Champions 2000 dan 2002, membuktikan adaptasi taktis lebih penting daripada dogma formasi.
Skuad 2025: Ancelotti vs Proyeksi AlonsoStruktur Tim Carlo Ancelotti (Awal 2025)
Ancelotti mengandalkan formasi 4-2-3-1 yang bisa berubah jadi 4-4-2 defensif. Pola ini mengoptimalkan talenta muda:
- Jude Bellingham sebagai “nomor 10” bebas, roaming antara lini tengah-serang.
- Kylian Mbappé & Vinícius Jr. sebagai duo sayap yang saling bertukar posisi.
- Raúl Asencio (bek tengah usia 21) yang dipromosikan akibat cedera Militão/Alaba.
Dalam laga Liga Champions vs Manchester City (Februari 2025), komposisi kunci terlihat:
- Kiper: Thibaut Courtois
- Bek: Valverde (kanan), Asencio-Rüdiger (tengah), Mendy (kiri)
- Gelandang: Tchouaméni-Ceballos (double pivot)
- Serang: Bellingham (playmaker), Vini Jr-Mbappé-Rodrygo (trio depan).
Pemain Kunci yang Mendefinisikan Era
- Jude Bellingham: Gelandang serang yang mencetak 23 gol musim lalu-rekor untuk debutan.
- Vinícius Jr.: Sayap kiri dengan 15 assist (terbanyak di La Liga 2024/25).
- Kylian Mbappé: Penyerang tengah false nine yang menarik bek lawan.
- Raúl Asencio: Bek tengah muda dengan 89% tackle sukses-simbol regenerasi akademi.
Perbandingan Formasi Dulu vs Sekarang
| Era | Pelatih | Formasi Utama | Karakteristik Posisi |
|---|---|---|---|
| Bernabéu (1950an) | – | 4-2-4 | Striker multifungsi (Di Stéfano) |
| Galácticos (2003) | Carlos Queiroz | 4-3-3 | Bintang di lini serang (Zidane, Ronaldo) |
| Del Bosque (1999) | Vicente del Bosque | 3-5-2 | Bek sayap ofensif (Carlos, Salgado) |
| Ancelotti (2025) | Carlo Ancelotti | 4-2-3-1 | Playmaker bebas (Bellingham) |
| Alonso (Proyeksi) | Xabi Alonso | 3-4-2-1 | Gelandang serang ganda (Bellingham-Valverde) |
Proyeksi Era Xabi Alonso: Formasi dan Kunci SuksesTaktik 3-4-2-1: Fleksibilitas sebagai Senjata
Alonso-yang diprediksi memimpin musim 2025/26-diramal menggunakan tiga bek tengah (Rüdiger, Militão, Alaba) dengan wing-back ofensif seperti Trent Alexander-Arnold. Pola ini memungkinkan:
- Jude Bellingham & Federico Valverde sebagai dual attacking midfielder di belakang striker.
- Mbappé sebagai ujung tombak tunggal.
- Transisi cepat dari 3-4-2-1 ke 4-4-2 saat bertahan.
Pemain yang Akan Bersinar
- Endrick: Penyerang muda yang cocok dengan sistem dua penyerang bayangan.
- Arda Güler: Playmaker pengganti Modrić yang diplot di lini tengah.
- Trent Alexander-Arnold: Bek kanan dengan umpan silang akurat.
Kutipan Kunci Carlo Ancelotti:
“Taktik harus melayani talenta pemain, bukan sebaliknya. Jude (Bellingham) adalah bukti: kami memberinya kebebasan, dan ia membayar dengan gol.”
Penutup: Kontinuitas dalam Perubahan
Real Madrid tetap setia pada filosofi: keunggulan melalui bakat terbaik. Dari Di Stéfano hingga Bellingham, perubahan posisi hanyalah alat untuk mencapai satu tujuan: dominasi. Proyeksi Alonso dengan formasi 3-4-2-1 bukan akhir, tapi babak baru dalam evolusi taktis yang tak pernah berhenti.
Satu hal tak berubah: Madrid selalu menemukan cara untuk menang-dengan bintang lama, pemain baru, atau taktik revolusioner.
Pantau terus perkembangan terkini di dunia sepakbola hanya di score.co.id!












