Statistik Bologna vs AC Milan
Score.co.id – Siapa yang menyangka bahwa Bologna, klub yang telah lama haus akan trofi, akan mengakhiri paceklik gelar mereka di panggung Coppa Italia melawan raksasa Italia, AC Milan? Pada 14 Mei 2025, di hadapan 68.500 penonton yang memadati Stadio Olimpico, Roma, Bologna mencatatkan sejarah dengan kemenangan 1-0 yang heroik. Gol tunggal dari Dan Ndoye di babak kedua tidak hanya mengamankan trofi Coppa Italia pertama bagi Bologna sejak 1974, tetapi juga tiket ke Liga Europa musim depan. Kemenangan ini, yang datang meskipun AC Milan difavoritkan oleh bandar taruhan, adalah bukti dari transformasi Bologna di bawah asuhan Vincenzo Italiano. Bagaimana sebuah klub yang sering dipandang sebelah mata bisa mengguncang hierarki sepak bola Italia? Mari kita telusuri statistik, momen krusial, dan apa artinya bagi kedua tim.
Berita Utama
Pertandingan final Coppa Italia 2024/25 antara Bologna dan AC Milan berlangsung pada 14 Mei 2025 di Stadio Olimpico, Roma. Bologna keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 1-0, berkat gol Dan Ndoye pada menit ke-53. Wasit Maurizio Mariani memimpin laga ini, yang disaksikan oleh 68.500 penonton yang riuh, menciptakan atmosfer layaknya final klasik.

Berikut adalah rincian utama pertandingan:
- Tanggal: 14 Mei 2025
- Tempat: Stadio Olimpico, Roma, Italia
- Hasil Akhir: Bologna 1 – 0 AC Milan
- Pencetak Gol: Dan Ndoye (Bologna, menit ke-53)
- Skor Babak Pertama: 0 – 0
- Waktu Tambahan: 6 menit (akhir pertandingan), 2 menit (babak pertama)
- Kartu Kuning: Bologna: J. Lucumí (74′), G. Fabbian (57′); AC Milan: C. Pulišić (45’+2), L. Ferguson (43′), F. Tomori (38′)
- Hadirin: 68.500
- Wasit: Maurizio Mariani
Susunan pemain kedua tim menunjukkan pendekatan taktis yang berbeda:
- Bologna (4-2-3-1): Lukasz Skorupski; Juan Miranda, Jhon Lucumi, Sam Beukema, Emil Holm; Lewis Ferguson, Remo Freuler; Dan Ndoye, Giovanni Fabbian, Riccardo Orsolini; Santiago Castro.
- AC Milan (3-4-3): Mike Maignan; Stahinja Pavlovic, Matteo Gabbia, Fikayo Tomori; Theo Hernandez, Tijjani Reijnders, Youssouf Fofana, Alex Jimenez; Rafael Leao, Luka Jovic, Christian Pulisic.
Penggantian pemain juga memainkan peran penting:
- Bologna:
- Thijs Dallinga masuk menggantikan Santiago Castro (80′)
- Jens Odgaard menggantikan Dan Ndoye (80′)
- Nicolo Casale menggantikan Riccardo Orsolini (69′)
- Tommaso Pobega menggantikan Giovanni Fabbian (69′)
- AC Milan:
- Samuel Chukwueze menggantikan Youssouf Fofana (88′)
- Tammy Abraham menggantikan Christian Pulišić (87′)
- Davide Calabria menggantikan Emil Holm (76′)
- Joao Felix menggantikan Alex Jimenez (62′)
- Santiago Gimenez menggantikan Luka Jovic (62′)
- Kyle Walker menggantikan Fikayo Tomori (62′)
Cedera juga memengaruhi persiapan kedua tim: AC Milan kehilangan Warren Bondo (pergelangan kaki) dan Riccardo Sottil (otot), sementara Fikayo Tomori diragukan karena memar. Bologna tanpa Martin Erlic (betis) dan Estanis Pedrola (hamstring).
Analisis & Opini
Meskipun AC Milan masuk ke pertandingan ini sebagai favorit dengan odds +150—didukung oleh kemenangan impresif 3-1 atas Bologna di Serie A pada 9 Mei 2025—Bologna membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal statistik, tetapi juga hati dan strategi. Di bawah Vincenzo Italiano, Bologna telah menjelma menjadi tim yang sulit ditebak, dengan pertahanan kokoh dan serangan balik mematikan. Kemenangan ini adalah puncak dari perjalanan mereka di Coppa Italia, setelah sebelumnya menyingkirkan Monza, Atalanta, dan Empoli dengan agregat 5-2 di semifinal.
Gol penentu kemenangan Ndoye tercipta dari sebuah momen ceroboh di lini belakang Milan. Theo Hernandez, yang biasanya begitu andal, salah membaca umpan silang, membiarkan Ndoye leluasa melepaskan tendangan keras yang tak bisa dijangkau Mike Maignan. “Kami tahu kami harus tajam di depan gawang,” kata Ndoye usai pertandingan. “Milan punya kualitas, tapi kami punya keyakinan dan rencana yang jelas.”
Sebaliknya, AC Milan, yang dilatih oleh Sergio Conceicao, tampak kehilangan ritme di babak kedua. Dominasi mereka di 45 menit pertama—dengan peluang dari Rafael Leao dan Christian Pulisic—tidak membuahkan hasil. “Kami kurang klinis,” keluh Conceicao. “Bologna bertahan dengan disiplin, dan kami dihukum karena satu kesalahan.” Statistik historis memang mendukung Milan, dengan 27 kemenangan dari 43 pertemuan melawan Bologna, sementara Rossoblu hanya menang 6 kali. Namun, malam itu di Roma, angka-angka itu tak lagi relevan.
Dampak & Prediksi
Bagi Bologna, kemenangan ini lebih dari sekadar trofi—it’s a statement. Setelah 51 tahun tanpa gelar mayor sejak Coppa Italia 1974, mereka kini kembali ke panggung Eropa melalui Liga Europa 2025/26. Pemilik klub, Joey Saputo, yang telah menuangkan investasi besar sejak 2014, akhirnya melihat hasil nyata. “Ini baru permulaan,” katanya dengan penuh semangat. “Kami sedang membangun sesuatu yang spesial di sini.”
Di kubu AC Milan, kekalahan ini meninggalkan luka. Setelah memenangkan Supercoppa Italiana awal musim, mereka berharap menambah trofi Coppa Italia, tetapi harapan itu pupus. Posisi kedelapan di Serie A per 9 Mei 2025 dengan 60 poin menunjukkan bahwa Milan masih dalam proses adaptasi di bawah Conceicao. Namun, dengan talenta seperti Leao dan Hernandez, mereka punya modal untuk bangkit. “Kami akan kembali lebih kuat,” tegas Hernandez.
Kutipan Penting
- Dan Ndoye (Pemain Bologna): “Kami tahu kami harus tajam di depan gawang. Milan punya kualitas, tapi kami punya keyakinan dan rencana yang jelas.”
- Vincenzo Italiano (Pelatih Bologna): “Ini adalah momen luar biasa bagi klub dan fans kami. Kerja keras kami terbayar malam ini.”
- Sergio Conceicao (Pelatih AC Milan): “Kami kurang klinis. Bologna bertahan dengan disiplin, dan kami dihukum karena satu kesalahan.”
- Joey Saputo (Pemilik Bologna): “Ini baru permulaan. Kami sedang membangun sesuatu yang spesial di sini.”
Penutupan
Kemenangan Bologna atas AC Milan di final Coppa Italia 2024/25 adalah cerita tentang keberanian, ketangguhan, dan sedikit keajaiban. Vincenzo Italiano telah mengubah Bologna dari tim papan tengah menjadi penantang serius, dan gol Ndoye akan dikenang sebagai titik balik. Bagi Milan, ini adalah pengingat bahwa bahkan raksasa pun bisa tersandung. Sepak bola Italia kini punya kekuatan baru—dan itu datang dari kota kecil di Emilia-Romagna.
Untuk berita sepak bola terkini dan analisis mendalam, pantau terus Score.co.id.












