Timnas Suriname Peringkat FIFA
score.co.id – Apa jadinya jika sebuah tim nasional kecil tiba-tiba bangkit berkat gelombang pemain diaspora? Suriname, negara berpenduduk 600 ribu jiwa di Amerika Selatan, menjawabnya lewat revolusi sepakbolanya di 2025. Dari posisi FIFA yang terpuruk, “Natio” kini memikat dunia dengan strategi cerdas: memanfaatkan bakat-bakat Eropa berdarah Suriname. Artikel ini mengupas tuntas peringkat terkini, skuad mutakhir, dan ambisi mereka yang mulai menggetarkan CONCACAF.
Peringkat FIFA & Performa Terkini: Jejak Menanjak di 2025
Berdasarkan rilis resmi FIFA April 2025, Suriname bertengger di peringkat 137 dunia. Angka ini mungkin terkesan rendah, tapi bagi CONCACAF-konfederasi yang didominasi raksasa seperti AS dan Meksiko-posisi ini adalah pencapaian signifikan. Di bawah kendali pelatih kepala Stanley Menzo, mantan kiper Ajax, tim ini menunjukkan progres nyata.

Pada awal 2025, Suriname mencatat momen bersejarah: lolos ke Piala Emas CONCACAF setelah mengandaskan Martinik dengan agregat 2-0 di babak play-off. Di grup utama, mereka tergabung di Grup A bersama Meksiko, Kosta Rika, dan Republik Dominika. Meski kalah dari Meksiko (0-3) dan Kosta Rika (1-2), mereka membuktikan daya saing dengan menahan imbang Republik Dominika 1-1. Hasil ini bukan sekadar angka; ini bukti bahwa Suriname mulai mengurangi jarak dengan tim-tim elit regional.
Strategi Diaspora: Revolusi Skuad Belanda-Suriname
Kunci transformasi Suriname terletak pada kebijakan radikal: memanfaatkan pemain diaspora Belanda-Suriname. Lebih dari 90% skuad 2025 lahir dan besar di Eropa, terutama Belanda. Ini adalah perubahan drastis dari era lampau ketika aturan kewarganegaraan ganda dilarang-alasan mengapa legenda seperti Ruud Gullit atau Clarence Seedorf tak pernah membela “Natio”.
Sejak kebijakan baru diimplementasikan enam tahun lalu, Suriname menjelma menjadi “tim impor” berkualitas. Mereka mencontoh kesuksesan Aljazair dan Maroko, yang juga membangun tim lewat diaspora Eropa. Peringkat FIFA ke-137 sebenarnya belum mencerminkan potensi aktual mereka. Sistem peringkat FIFA berbasiskan performa empat tahun terakhir, sementara proyek diaspora ini masih relatif muda. Fakta bahwa mereka lolos ke Piala Emas dan bertahan di Liga A Nations League CONCACAF menunjukkan tren positif yang belum terakselerasi penuh dalam angka FIFA.
Skuad 2025: Generasi Emas Diaspora
Timnas Suriname 2025 adalah mosaik pemain kompetitif Eropa dengan usia rata-rata 26.8 tahun. Berikut pilar utamanya:
- Kenneth Paal (Bek Kiri, Queens Park Rangers): Andalan lini belakang dengan ketajaman umpan silang dan duel udara. Pengalamannya di Championship Inggris jadi senjata vital.
- Shaquille Pinas (Bek Tengah, Hammarby IF): Pemain bertahan sekaligus pencetak gol penting, seperti golnya ke gawang Republik Dominika di Piala Emas.
- Gyrano Kerk (Sayap Kanan, Royal Antwerp FC): Mesin serangan utama. Kecepatan dan dribelnya sering jadi pembeda di lini depan.
- Gleofilo Vlijter (Penyerang, OFK Beograd): Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Suriname. Insting finisnya tetap menggetarkan gawang lawan.
- Dion Malone (Bek Tengah/Kapten, Karmiotissa): Jiwa kepemimpinan di lapangan. Meski berusia 36 tahun, pengalamannya menstabilkan pertahanan.
Daftar Skuad Lengkap Timnas Suriname 2025
(Data per Juni 2025)
| Posisi | Nama Pemain | Klub Saat Ini | Usia | Nilai Pasar (EUR) |
|---|---|---|---|---|
| Kiper | Etienne Vaessen | FC Groningen | 29 | €2.00 juta |
| Kiper | Warner Hahn | Hammarby IF | 33 | €500 ribu |
| Kiper | Ishan Kort | Hebar Pazardzhik | 25 | €50 ribu |
| Kiper | Jonathan Fonkel | SV Robinhood | 20 | – |
| Bek Tengah | Shaquille Pinas | Hammarby IF | 27 | €2.50 juta |
| Bek Tengah | Myenty Abena | Spartak Moscow | 30 | €700 ribu |
| Bek Tengah | Liam van Gelderen | RKC Waalwijk | 24 | €500 ribu |
| Bek Tengah | Dion Malone | Karmiotissa | 36 | €75 ribu |
| Bek Kiri | Kenneth Paal | Queens Park Rangers | 28 | €2.80 juta |
| Bek Kiri | Ridgeciano Haps | Venezia FC | 32 | €900 ribu |
| Bek Kiri | Yannick Leliendal | FC Volendam | 23 | €750 ribu |
| Bek Kiri | Djevencio van der Kust | Beerschot VA | 24 | €600 ribu |
| Bek Kanan | Anfernee Dijksteel | Middlesbrough FC | 28 | €1.20 juta |
| Gelandang Tengah | Justin Lonwijk | Viborg FF | 25 | €750 ribu |
| Gelandang Tengah | Dhoraso Klas | Iberia 1999 Tbilisi | 24 | €350 ribu |
| Gelandang Tengah | Renske Adipi | SV Transvaal | 25 | – |
| Gelandang Kiri | Jayden Turfkruier | SC Telstar | 22 | €300 ribu |
| Gelandang Serang | Immanuel Pherai | Hamburger SV | 24 | €2.00 juta |
| Gelandang Serang | Jean-Paul Boëtius | SV Darmstadt 98 | 31 | €400 ribu |
| Sayap Kiri | Jaden Montnor | Aris Limassol | 22 | €700 ribu |
| Sayap Kiri | Jamilhio Rigters | Cavalier FC | 25 | – |
| Sayap Kanan | Gyrano Kerk | Royal Antwerp FC | 29 | €3.00 juta |
| Penyerang Kedua | Denzel Jubitana | Atromitos Athens | 26 | €600 ribu |
| Penyerang Tengah | Gleofilo Vlijter | OFK Beograd | 25 | €1.20 juta |
| Penyerang Tengah | Richonell Margaret | RKC Waalwijk | 24 | €700 ribu |
| Penyerang Tengah | Shaquille Stein | Cavalier FC | 24 | – |
Analisis Taktik: Keunggulan dan Kelemahan
Suriname mengandalkan formasi 4-3-3 dengan pendekatan ofensif. Kekuatan utama terletak pada sayap: duet Gyrano Kerk dan Jaden Montnor kerap membongkar pertahanan lewat dribel dan umpan silang. Namun, tantangan terbesar ada di sektor tengah. Minimnya gelandang kreatif murni membuat mereka bergantung pada Immanuel Pherai sebagai pengatur serangan. Saat Pherai ditekan, aliran bola sering tersendat.
Di lini belakang, soliditas Shaquille Pinas dan Myenty Abena jadi tulang punggung. Tapi kedalaman bangku cadangan masih mengkhawatirkan. Jika pemain kunci cedera, penurunan kualitas signifikan kerap terjadi-seperti saat mereka kebobolan tiga gol dari Meksiko tanpa Pinas.
Proyeksi Masa Depan: Menuju Piala Dunia 2026?
Ambisi terbesar Suriname adalah lolos ke Piala Dunia 2026. Dengan format 48 tim, CONCACAF mendapat 6 slot langsung (+1 play-off). Peluang ini jadi motivasi utama. Pelatih Stanley Menzo dalam wawancara eksklusif menyatakan: “Kami tak lagi sekadar peserta. Kualifikasi Piala Dunia adalah target realistis. Pemain diaspora telah mengubah segalanya.”
Untuk mencapainya, dua hal krusial harus dibenahi:
- Infrastruktur Lokal: Akademi di Paramaribo perlu ditingkatkan agar tak terus bergantung pada pemain luar.
- Konsistensi Laga Internasional: Minimnya jaduel uji coba melawan tim berperingkat tinggi menghambat perkembangan taktis.
Penutup: Suriname, Cerita Inspirasi Sepakbola Global
Peringkat FIFA ke-137 Suriname hanyalah permulaan. Di balik angka itu, tersimpan kisah transformasi brilian lewat diaspora-strategi yang membuktikan bahwa negara kecil pun bisa bersaing. Dengan skuad berbasis Eropa dan ambisi terstruktur, “Natio” bukan lagi sekunder dalam peta sepakbola CONCACAF. Mereka adalah bukti bahwa perubahan kebijakan bisa membangkitkan raksasa tidur.
Pantau terus perkembangan tim ini dan berita sepakbola terkini hanya di score.co.id-sumber tepercaya analisis mendalam












