Trofi Memphis Depay
Score.co.id – Karier Memphis Depay membentuk narasi kompleks nan memikat, jauh dari kisah linier pemain bintang biasa. Jejaknya lebih mirip busur penebusan dramatis, dihiasi puncak kejayaan, periode ujian mental, dan kebangkitan spektakuler. Dari status wonderkid PSV Eindhoven, ia menghadapi ujian berat di Manchester United yang mengikis kepercayaan diri.
Namun, mental baja membantunya membangun kembali reputasi sebagai striker paling ditakuti Eropa selama petualangan di Olympique Lyon, yang kemudian membawanya kembali ke panggung elit bersama raksasa Spanyol. Puncak kejutan terjadi saat ia memilih hijrah ke Amerika Selatan bersama Corinthians – babak baru tak terduga yang justru melengkapi warisan uniknya.
Daftar Lengkap Gelar dan Penghargaan Memphis Depay (Klub, Timnas, Individu)
Berikut kronologi prestasi yang mengukir legenda Depay hingga 2025:
| Kategori | Trofi / Penghargaan | Klub / Tim | Musim / Tahun |
|---|---|---|---|
| Gelar Klub | Eredivisie | PSV Eindhoven | 2014-2015 |
| KNVB Cup (Piala Belanda) | PSV Eindhoven | 2011-2012 | |
| Johan Cruyff Schaal (Piala Super Belanda) | PSV Eindhoven | 2013 | |
| UEFA Europa League | Manchester United | 2016-2017 | |
| FA Cup | Manchester United | 2016 | |
| English League Cup | Manchester United | 2017 | |
| U21 Premier League | Manchester United U21 | 2015-2016 | |
| La Liga | FC Barcelona | 2022-2023 | |
| Supercopa de España | FC Barcelona | 2022-2023 | |
| Campeão Paulista | SC Corinthians | 2024-2025 | |
| Gelar Tim Nasional | Juara UEFA U-17 Championship | Belanda U-17 | 2011 |
| Peringkat Ketiga Piala Dunia | Belanda | 2014 | |
| Runner-up UEFA Nations League | Belanda | 2018-2019 | |
| Penghargaan Individu | Top Skorer Eredivisie | PSV Eindhoven | 2014-2015 |
| Top Skorer UEFA Nations League A | Belanda | 2022-2023 | |
| Pemain Muda Terbaik | PSV Eindhoven | 2015 |
Narasi Karir Melalui Trofi: Sebuah Analisis Kronologis
Setiap piala dalam peti Depay adalah babak hidup yang membentuk identitasnya.

Era PSV (2011-2015): Fondasi Sang Legenda Muda
Eindhoven menjadi laboratorium kejayaannya. Di sini, Depay merajai kompetisi domestik – mengangkat Eredivisie dan Piala KNVB sebagai mahkota awal. Musim 2014/2015 menjadi saksi: 22 golnya menyabet gelar Top Skorer liga, sementara sentuhan ajaibnya mengamankan Johan Cruyff Schaal. Penghargaan Pemain Muda Terbaik 2015 menjadi stempel resmi: Belanda telah melahirkan bintang generasi baru. Proses pendewasaan di Philips Stadion memberinya bekal teknis dan mental menghadapi tantangan global.
Era Manchester United (2015-2017): Ujian Dalam Bayangan Trofi
Periode Old Trafford adalah paradoks. Secara individu, Depay kerap tersandera ekspektasi tinggi dan ritme Premier League yang ganas. Namun, secara kolektif, ia menyumbang tiga piala vital: FA Cup 2016, EFL Cup 2017, dan mahkota Europa League musim yang sama. Meski perannya tak selalu sentral, pengalaman bertarung di tekanan maksimal Inggris membentuk karakter baja. Gelar U21 Premier League bersama akademi juga mengingatkan bahwa bakat mentahnya tak pernah pudar.
Era Lyon & Spanyol (2017-2024): Kebangkitan Sang Raja Gol
Lyon menjadi tempat rehabilitasi reputasi. Depay menjelma mesin gol tak terbendung – 76 gol dalam 178 penampilan membangunkan Eropa yang sempat meragukannya. Meski trofi mayor eluding, performanya membuka jalan kembali ke panggung elite. Di Barcelona, ia menyempurnakan misi penebusan: kontribusi krusialnya membantu Blaugrana merebut La Liga 2022/2023 dan Supercopa de España. Di Camp Nou, ia tak sekadar pemain – tapi simbol ketangguhan mental.
Era Corinthians (2024-2025): Keberanian Menulis Babak Baru
Keputusan hijrah ke Brasil mengguncang dunia sepakbola. Jarang pemain puncak Eropa memilih Amerika Selatan di puncak karir. Namun, Depay membungkam skeptis dengan Campeão Paulista 2025 – gelar pertama Corinthians sejak 2019. Adaptasinya fenomenal: teknisnya memukau, fisiknya tak tergoyahkan, mental kepemimpinannya menyatu dengan jiwa Timão. Trofi ini bukan sekadar tambahan koleksi, tapi bukti visiarnya melampaui zona nyaman.
Analisis Karir Internasional: Pilar Oranje dari Junior Hingga Senior
Sejak usia belia, Depay adalah nyawa timnas Belanda. Gelar UEFA U-17 Championship 2011 menjadi fondasi. Di Piala Dunia 2014, ia meledak sebagai bintang muda kunci yang membawa Oranje ke podium ketiga. Gol-golnya kerap jadi penentu di kualifikasi besar, sementara kepemimpinannya di lini depan tak tergantikan. Final UEFA Nations League 2019 (sebagai runner-up) menegaskan perannya sebagai pilar generasi. Hingga 2025, ia tetap andalan utama – kombinasi pengalaman, skill, dan gairah yang langka untuk timnas.
Warisan Abadi Sang Penebus
Memphis Depay bukan sekadar kolektor trofi, tapi arsitek narasi karir tak biasa. Setiap pialanya punya cerita: PSV melambangkan kebangkitan awal, Manchester United mengajarkan ketangguhan dalam bayangan, Lyon menjadi kanvas kebebasan ekspresi, Barcelona adalah pemulihan harga diri, dan Corinthians adalah manifestasi keberanian melintasi batas. Bersama Oranje, ia mewariskan dedikasi tanpa kompromi. Di Corinthians 2025, Depay membuktikan bahwa kelas sejati tak terikat geografi. Karakternya yang pemberontak namun tekun menjadikannya ikon modern sepakbola – pemain yang menulis takdir dengan kakinya sendiri.
Pantau terus perjalanan legenda hidup ini hanya di Score.co.id, sumber berita sepakbola terkini dan mendalam.












